Cerita Aiptu Suhardi Dicaci, Dianiaya hingga Diancam Dibunuh Geng Motor Brutal
jpnn.com, JAKARTA - Polisi senior Aiptu Suhardi yang dikeroyok sekelompok pemuda di Jalan TB Simatupang, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (8/7) malam, menceritakan kronologis kejadian nahas tersebut.
Suhardi bercerita kepada Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria melalui sambungan video call.
Pembicaraan Suhardi dan Ariza itu terekam dalam sebuah video yang diunggah di akun di Instagram @arizapatria.
Kepada Ariza, Suhardi bercerita bahwa awalnya dirinya berada di Jalan TB Simatupang pada pukul 04.00 WIB. Saat itu geng motor tersebut belum berada di lokasi kejadian.
"Saya sebenarnya saya mau salat subuh, tetapi tidak tahunya dari belakang Rumah Sakit Fatmawati itu ratusan anak-anak motor itu banyak sekali," kata Suhardi.
"Saya langsung menyalakan sirine supaya mereka kabur, ternyata salah perkiraan saya," sambung Suhardi.
Selanjutnya, saat Suhardi keluar dari mobil, dia malah dicaci maki, dipukul, dan disuruh pergi oleh para pelaku.
Suhardi pun bertemu dengan salah satu anggota Kelompok Sadar Kamtibmas (KSK) Cilandak. Saat Suhardi kembali keluar dari mobilnya lagi, dia kembali dipukul oleh para pelaku.
Polisi senior Aiptu Suhardi yang dikeroyok sekelompok pemuda di Jalan TB Simatupang, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (8/7) malam, menceritakan kronologis kejadian nahas tersebut, simak selengkapnya.
- Propam Razia Ponsel Anggota, Siapa yang Punya Aplikasi Judi Online?
- Tim Rimau Polsek Tanjung Batu Tangkap Pencuri Kabel Underground
- Pelaku Curanmor yang Menembak Satpam dan Polisi Akhirnya Didor, Tewas
- Ratusan Polisi Bersiaga Amankan Wisuda di Kampus Unpar Bandung Pascateror Bom
- Pengusaha yang Suruh Siswa Menggonggong Punya Kedekatan dengan Aparat? Kombes Dirmanto: Jangan Digiring
- Pengusaha yang Paksa Anak Sujud dan Menggonggong Ditangkap Polisi