Cerita Aji PJ, Pria Penuh Tato yang Akhirnya Sadar Alkohol Itu Haram

Cerita Aji PJ, Pria Penuh Tato yang Akhirnya Sadar Alkohol Itu Haram
Aji PJ ketika berbagi pengalaman religi dan motivasi kepada orang yang ingin bertobat. Foto: Istimewa - diambil dari Radar Semarang

jpnn.com, SEMARANG - Aji Purwanto Junaidi, biasa disapa Aji PJ kini tergabung ke dalam Komunitas Cah Hijrah Semarang.

Dia sempat merasakan kelamnya hidup. Sepuluh tahun, dari 2009 sampai 2019, Aji lekat dengan alkohol dan narkoba.

Atas dukungan orang tua, istri dan sahabatnya, pria kelahiran Semarang 8 Juli 1981 itu kini gencar berdakwah.

“Dulu awalnya tobat ya dari kegelisahan hati. Pertama, secara duniawi gaji dan pekerjaan bisa dibilang cukup, kenikmatan dunia ada, tetapi kesannya masih ada yang kurang. Bahkan dunia ini terasa kosong,” kata Aji kepada Radar Semarang.

Aji mengenang, kali pertama mencoba minuman setan dan narkoba pada 2009 lalu.

Kala itu ia bekerja di tempat hiburan malam terkenal di Semarang, gaji besar ternyata tidak membuatnya bahagia.

Semua uang yang ia punya lari ke hal negatif, yakni narkoba dan minuman keras.

“Setiap hari pasti minum. Ya narkoba juga. Dulu pernah jadi konsultan di sebuah spa. Namun, segala materi yang didapat selalu enggak bisa bikin puas. Dulu mungkin jenuh juga selain panggilan hati untuk hijrah,” kenangnya.

Badan Aji PJ yang penuh tato selalu menjadi pusat perhatian saat masuk masjid untuk salat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News