Cerita Ayat-Ayat Cinta 2 yang Begitu-Begitu Saja

Cerita Ayat-Ayat Cinta 2 yang Begitu-Begitu Saja
Fedi Nuril saat menghadiri Gala Premiere film Ayat Ayat Cinta 2 di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Foto: Ricardo/jpnn

Sementara itu, Ayat-Ayat Cinta 2 menjadi film drama religi pertama bagi Tatjana. Perannya sebagai Hulya, sepupu Aisha yang ceria, cukup sentral. Dekat dengan Fahri karena sama-sama cerdas, Hulya jatuh cinta walaupun tahu Fahri belum move on.

Namun, karakternya berubah menjadi lebih muram di akhir cerita. Pergantian emosi itulah yang menjadi tantangan bagi Tatjana.

Sementara itu, Chelsea memerankan karakter Keira yang penuh amarah dan tangis yang meledak. Banyak yang menduga dia menjadi tokoh antagonis.

Padahal, menurut Chelsea, Keira tidak jahat. ”Dia itu sosok yang rapuh dengan banyak masalah dan dendam dari masa lalu,” kata Chelsea.

Keira merasa jengkel kepada Fahri lantaran ayahnya terbunuh dalam serangan teroris yang mengatasnamakan Islam. Selama mendalami peran, para pelatih akting mendorong Chelsea untuk bisa membangun emosi yang bisa memicu amarah.

”Pokoknya, vibe karakter saya di film ini benar-benar baru buat saya,” kata Chelsea.

Jika karakter Tatjana ceria dan Chelsea emosional, peran Dewi Sandra adalah sosok yang membawa kesedihan mendalam. ”Sabina adalah korban konflik di Palestina yang hidupnya sarat penderitaan dan akhirnya kabur ke Skotlandia,” kata Dewi.

Untuk membuat Dewi merasa depresi, Guntur punya cara. Dia berkali-kali dengan sengaja membentak Dewi supaya merasa tertekan.

Sekuel Ayat-Ayat Cinta tak menyuguhkan tema baru dalam ceritanya. Fahri sang tokoh utama masih menghadapi kegalauan yang sama

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News