Cerita Dahlan Iskan dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung PP, Apa Bedanya dengan di Tiongkok?
Stasiun terakhir itu kini sudah bisa bisa dipakai. Sejak seminggu yang lalu. Akses dari jalan tol ke Stasiun Tegalluar pun sudah jadi.
"Saya termasuk belakangan diajak mencoba kereta cepat. Sudah ribuan orang yang mencoba lebih dulu. Gelombang pertama adalah justru orang-orang kampung. Yakni mereka yang kampungnya dilewati rel," tutur Dahlan dalam tulisan itu.
Dalam rombongan Dahlan kemarin ada banyak sekali artis terkenal, antara lain Roy Marten, Ita Mustafa, Piu. Ada pula Cagub Banten Airin, wartawan senior Ilham Bintang.
Banyak juga pengurus Keluarga Alumni Gadjah Mada (Kagama), UI (Iluni), Undip (IKA-Undip), dan ITS (IKA-ITS). "Total 300 orang. Itu berarti separuh dari kapasitas," tulisan Dahlan.
Rangkaian 8 gerbong ini berisi 601 kursi. Termasuk VIP dan kelas bisnis. Gerbong yang untuk kelas ekonomi tempat duduknya jejer lima (dua di kanan, tiga di kiri. Yang kelas 1 hanya dua kursi –mirip first class-nya pesawat terbang.
Dahlan pun sempat mengobrol dengan salah satu masinis dari Tiongkok. Kebetulan asal Tianjin. Rumahnya tidak jauh dari rumah sakit tempat Dahlan operasi ganti hati 17 tahun lalu.
"Begitu orang Indonesia bisa menjalankan kereta ini kami serahkan ke mereka," Dahlan menirukan ucapan masinis tersebut.
Secara formal tenaga kerja Tiongkok itu bakal dua tahun di Indonesia. Tetapi bisa lebih pendek kalau yang sedang dilatih ini lebih cepat mampu.
Dahlan Iskan menceritakan pengalaman naik kereta cepat Jakarta-Bandung PP bersama Menhub Budi Karya. Serombngan ada 300 orang. Apa bedanya dengan Tiongkok?
- Agung Sebut Pilkada Jateng Jadi Ajang Pertarungan Efek Jokowi vs Megawati
- Markas Judol di Leuwipanjang Bandung Digerebek, Berkamuflase jadi Toko Pakaian
- Detik-Detik Tabung Gas Meledak di Bandung, Terdengar seperti Bom, Toko Hancur
- Kokkang Ibunda
- Ikuti Arahan Jokowi, Pujakesuma Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada DKI
- KPK Cecar Ipar Jokowi terkait Pengaturan Lelang di Kemenhub