Cerita Dahlan Iskan soal Kereta Cepat, Kenapa Tiongkok Mau?
jpnn.com, JAKARTA - Konon banyak yang berubah dalam pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang sudah tahap uji coba.
Hal ini diungkap mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan melalui tulisannya berjudul Tanpa Walini, Disway edisi Kamis (21/9).
"Begitulah sebuah rencana sebesar kereta cepat Jakarta–Bandung. Stasiun Padalarang itu, misalnya, tidak pernah disebut dalam rencana awal," ujar Dahlan melalui tulisannya.
Menurut dia, stasiun terakhir kereta cepat itu rencananya di Kota Walini. Masih sekitar 10 km sebelum Padalarang.
"Kota Walini sendiri tidak ada burinik-nya. Di peta juga tidak ada. Rupanya, itulah kota yang hanya ada dalam rencana. Yakni, kota baru di lahan perkebunan karet PTPN VIII milik BUMN," tutur Dahlan.
Dia menulis bahwa awalnya kereta cepat dianggap kesempatan besar bagi PTPN VIII. Maka tidak masalah sebagian lahannya disetorkan sebagai modal dalam PT KCIC, tetapi nilai komersial lahan PTPN VIII akan menjadi berkali lipat.
Rupanya investor untuk membangun kota baru tidak kunjung didapat. PTPN VIII sendiri tidak punya cukup modal untuk mengembangkannya.
"Maka, Kota Walini ditinggal. Kesempatan pun lewat. KCIC pilih membangun Stasiun Padalarang. Yakni, di lahan stasiun lama. Di sebelah stasiun kuno bikinan Belanda," tulisan Dahlan.
Dahlan Iskan menyebut ada yang tidak sesuai rencana dalam pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. Kenapa Tiongkok mau?
- Hasil Rapid Test DKPP, Anggur Muscat yang Beredar di Kota Bandung Aman untuk Dikonsumsi
- Upaya Kickfest Bandung Menarik Pengunjung Lintas Generasi di Tahun ke-16
- Suami Sendiri
- Hujan Deras di Jalan Cisadea Bandung, Pohon Tumbang Hingga Timpa 5 Mobil dan Warga
- Ikan PrimaLand
- Komunitas Bestie Till Jannah Perkuat Persahabatan Berlandaskan Nilai Islami Lewat Acara Spesial