Cerita Dahlan Iskan tentang Mualafnya Anak Lim Xiao Ming, Tionghoa Kaya di Surabaya
Baca Juga: Profil Irjen Panca, Jenderal yang Sikat Judi di Medan dan Pernah jadi Atasan Ferdy Sambo
Maka Andrew sering menyeberang jalan dahulu. Mondar-mandir di pinggir jalan, menghabiskan waktu.
Suatu hari Andrew dipanggil seorang pemilik rumah di dekat jalan itu. Bapak itu meminta anak Herman Halim itu masuk ke rumahnya.
Diceritakan bahwa bapak yang punya rumah itu tidak ada nada marah, tidak terlihat menegur, dan tidak pula mencela apa pun.
"Andrew merasa nyaman. Andrew masih SMA berumur 15 tahun saat itu," tulisan Dahlan.
Tuan rumah juga punya anak sebaya. Lalu mereka berteman, bahkan bersekolah di satu SMA yang sama.
"Rumah itulah yang mengubah Andrew. Pemiliknya orang dari Sulawesi Selatan. Orang Bugis," ungkap Dahlan dalam tulisannya.
Disebutkan banyak remaja lain yang juga suka main di rumah itu. Mereka dari berbagai bangsa.