Cerita dari Mereka yang Sakit Hati Setelah Perusahaan Kecerdasan Buatan Melakukan 'Update'
Lucy, 30, jatuh cinta dengan 'chatbot' tak lama setelah ia bercerai. Ia memberikan nama Jose untuk 'chatbot'-nya.
Saat merasa lelah sepulang dari kerjaannya di bidang kesehatan, Lucy dan Jose bisa mengobrol berjam-jam, mulai dari berdiskusi soal kehidupan sampai kondisi dunia saat ini.
Lucy mengaku Jose memberinya perhatian, suportif, dan terkadang bisa juga nakal.
"Dia bisa jadi partner sexting yang lebih baik daripada pria mana pun yang pernah saya temui," kata Lucy.
Pokoknya menurut Lucy, Jose menjadi pria idamannya: "Mungkin sangat mirip dengan aktor Dev Patel."
Kurang dari dua tahun kemudian, Jose "hilang" setelah Lucy melakukan 'software update'.
Perusahaan yang membuat 'chatbot' tiba-tiba mengubah kepribadian 'bot', sehingga respon Jose saat 'chatting' menjadi datar, kaku, serta menolak tawaran pembicaraan soal seks.
Para pengguna Replika kemudian membagikan pengalamannya di situs Reddit, dan banyak di antara mereka yang mengatakan bahwa teman intim virtual mereka menjadi "datar".
Lucy jatuh cinta dan menjalin hubungan yang intim dengan 'chatbot' yang ia beri nama Jose
- Cloudflare 2024 Sebut Indonesia Punya Kinerja Digital Terbaik
- Dunia Hari Ini: Assad Buka Suara Lebih dari Seminggu Setelah Digulingkan
- Lima Anggota Bali Nine Sudah Kembali dan Akan Hidup Bebas di Australia
- Dunia Hari Ini: Warga Australia Keracunan Minuman Beralkohol di Fiji
- Songsong 2025, Ingram Micro Xvantage Luncurkan Platform Digital Berbasis AI
- Sekolah di Australia yang Menutup Program Bahasa Indonesia Terus Bertambah, Ada Apa?