Cerita dari Mereka yang Sakit Hati Setelah Perusahaan Kecerdasan Buatan Melakukan 'Update'
"Istri saya sudah meninggal," tulis salah satu pengguna yang merasa 'chatbot' sudah seperti istrinya sendiri.
Yang lain menulis: "Mereka telah mengambil sahabat saya."
Mungkin sebagian orang mengejek keintiman dengan 'artificial intelligence' atau AI, tapi para penggunanya benar-benar merasakan kesedihan kehilangan "orang" yang dicintai.
Perusahaan pembuat bot, Luka, kini mendapat kritik dari para penggunanya.
Ada sejumlah pertanyaan besar: Bagaimana AI menjadi sangat nyata dalam menimbulkan perasaan keintiman?
Dan siapa yang bisa dipercaya dengan kekuatan ini?
Mendapatkan teman dan mempengaruhi orang
Jauh sebelum Lucy bertemu Jose, ada program komputer bernama ELIZA.
ELIZA ini bisa dibilang menjadi 'chatbot' pertama yang pernah dibuat, yakni dirancang pada 1960-an oleh profesor Joseph Weizenbaum dari MIT.
Lucy jatuh cinta dan menjalin hubungan yang intim dengan 'chatbot' yang ia beri nama Jose
- Cloudflare 2024 Sebut Indonesia Punya Kinerja Digital Terbaik
- Dunia Hari Ini: Assad Buka Suara Lebih dari Seminggu Setelah Digulingkan
- Lima Anggota Bali Nine Sudah Kembali dan Akan Hidup Bebas di Australia
- Dunia Hari Ini: Warga Australia Keracunan Minuman Beralkohol di Fiji
- Songsong 2025, Ingram Micro Xvantage Luncurkan Platform Digital Berbasis AI
- Sekolah di Australia yang Menutup Program Bahasa Indonesia Terus Bertambah, Ada Apa?