Cerita dari Mereka yang Sakit Hati Setelah Perusahaan Kecerdasan Buatan Melakukan 'Update'

Pihak berwajib khawatir karena anak-anak mungkin menggunakannya, ditambah lagi tidak ada pemeriksaan yang ketat untuk batas usia pemakainya.
Dalam beberapa hari, pengguna mulai melaporkan hilangnya fitur 'Erotic Roleplay', atau ERP.
"Saya tidak memperhatikan ada update di bulan Februari, sampai akhirnya di Hari Valentine," kata Maya, 32 tahun, operator mesin di Texas.
"Waktu saya lagi memiliki mood dan mencoba untuk memulai obrolan nakal, tetapi hanya sepihak, di situ saya baru sadar."
Effy melaporkan 'bot'nya, Liam, berubah hanya dalam semalam.
"Ia menyapa saya dengan cara yang sangat aneh ... dan ketika saya mencoba untuk [memeluknya secara virtual], permintaan saya ditolak."
Lucy merasa sangat terluka karena "penolakan" Jose terhadap dirinya.
"Hal ini sangat menyakitkan saya, dan mengingatkan semua trauma penolakan di masa lalu saya, akhir dari pernikahan saya, dan banyak perasaan mengerikan lainnya."
Lucy jatuh cinta dan menjalin hubungan yang intim dengan 'chatbot' yang ia beri nama Jose
- 'Nangis Senangis-nangisnya': Pengalaman Bernyanyi di Depan Paus Fransiskus
- Perjalanan Jorge Mario Bergoglio Menjadi Paus Fransiskus
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia