Cerita Dari Penghuni Penghuni Rusun di Melbourne yang Kena Kebijakan Lockdown
Sebagai sebuah kota yang dikenal dengan keberagaman budaya, Melbourne memiliki kantong-kantong yang ditinggali penduduk dari berbagai kawasan di dunia.
- Sekitar tiga ribu warga yang tinggal di rumah susun umum sedang menjalani 'lockdown'
- Para warga berasal dari berbagai latar belakang budaya
- Banyak warga dukung upaya mengurangi penyebaran virus, namun mempertanyakan pelaksanaanya
Seperti sembilan kompleks rumah susun (rusun) milik pemerintah di kota Melbourne, yang saat ini diberlakukan 'lockdown' setelah ditemukan adanya peningkatan penularan virus corona.
Tapi sejumlah masalah timbul, seperti masalah kehadiran polisi, kurang tersedianya informasi dalam berbagai bahasa, hingga makanan apa yang harus dibagikan kepada warga menimbulkan debat.
Sebagian warga yang tinggal di rusun mengatakan kepada ABC, jika mereka menerima perintah 'lockdown', tapi sebagian lain mengaku ada kebingungan karena kurangnya informasi yang mereka dapatkan.
External Link: Twitter Chin Tan: @chintanRDC: I stand with the public housing residents of Flemington and North Melbourne. Scapegoating these communities on the basis of race is unacceptable. Many of those living in the communities in ‘hard lockdown’ have come to Australia fleeing civil unrest. 1/2
Sekitar tiga ribu ribu warga di sembilan kompleks rusun tidak boleh keluar rumah.
Komisioner Diskriminasi Ras Australia Chin Tan mengingatkan banyak warga yang tinggal di sana berasal dari negara asal yang sebelumnya mengalami konflik atau perang.
Sebagai sebuah kota yang dikenal dengan keberagaman budaya, Melbourne memiliki kantong-kantong yang ditinggali penduduk dari berbagai kawasan di dunia
- Sebuah Gelombang Besar yang Menerjang Asia
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan Masih Ancam negara Bagian Victoria di Australia
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing
- Dunia Hari Ini: Australia Terbangkan Warganya Keluar Vanuatu
- Pemakai Narkoba di Indonesia Kemungkinan Akan Dikirim ke Rehabilitasi, Bukan Penjara