Cerita di Balik Desain Baju Batik untuk Lady Gaga

Terinspirasi Wayang dan Tokoh 101 Dalmation

Cerita di Balik Desain Baju Batik untuk Lady Gaga
Rancangan Gloria Agatha, murid Lasalle College International Jakarta. Foto: Dokumen Lasalle

"Ternyata bajuku kepanjangan 25 senti. Adik-adik kelasku itu lagi ramai-ramai ngerjain bajunya. Susah kalau dijahit tangan karena bahannya kaku, makanya dikerjain rame-rame," kata pria yang berulang tahun setiap 29 November itu sembari nyengir.

Kalau Alex terinspirasi wayang, baju dengan mantel berwarna hitam dan putih karya Gloria bersumber pada tokoh di film 101 Dalmatian, Cruella de Vil. Tentu saja, tokoh penculik anjing-anjing Dalmatian itu harus rela diberi aksesori batik cirebon. Untuk warna, dia tetap menggunakan merah, hitam, dan putih.

Untuk riset, gadis kelahiran 25 Juni 1991 itu melakukannya sejak semester 5. Maklum, desain Gloria dan 18 belas siswa lain untuk Gaga tadi termasuk tugas di semester 6.

Namun, riset yang cukup lama itu juga bukan tanpa celah. "Bahan sebenarnya bisa didapat di Tanah Abang, tapi bahan bulu-bulu yang susah," katanya.

Desainer baju Lady Gaga untuk konser di Indonesia mengaku sempat bingung menyambungkan kekontroversialan sang penyanyi dengan karakter tradisional

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News