Cerita di Balik Desain Baju Batik untuk Lady Gaga

Terinspirasi Wayang dan Tokoh 101 Dalmation

Cerita di Balik Desain Baju Batik untuk Lady Gaga
Rancangan Gloria Agatha, murid Lasalle College International Jakarta. Foto: Dokumen Lasalle

Itulah sebabnya, meski mengaku bukan penggemar Lady Gaga, Alex dan Gloria tetap berusaha menyajikan karya yang maksimal. Begitu juga dengan "cuma kami tahulah dia siapa. Kan populer banget," terang lulusan Jubilee School Jakarta itu.

Kecewakah ketika Gaga batal manggung di Indonesia dan kesempatan dipilihnya desain Gloria ikut melayang? Dia mengaku tak terlalu mempermasalahkannya. Sebab, tidak semua masyarakat setuju penyanyi asal Amerika Serikat itu show di Senayan. Kalau memang dirasa itu baik, menurut mereka, pendapat itu harus dihargai.

   

Audrey Sillem membenarkan ucapan Gloria. Menurut dia, tidak perlu terlalu disesalkan gagalnya Lady Gaga ke Indonesia. Sebab, tugas yang diberikan tidak khusus untuk menyambut konser penyanyi yang telah memenangi lima Grammy Award tersebut. Tujuan utamanya adalah memberikan tantangan kepada murid-muridnya untuk bisa menciptakan sesuatu dari batik.

"Kami tidak masalah dengan itu. Kecewa sih ada, tapi kami lebih kecewa karena banyak penggemar Gaga di sini yang gagal melihat langsung idolanya. Kalau soal desain, kami memang membuat itu untuk tugas. Untungnya, kami sudah memamerkan rancangan kami," jelasnya. (*/c2/ttg)

Desainer baju Lady Gaga untuk konser di Indonesia mengaku sempat bingung menyambungkan kekontroversialan sang penyanyi dengan karakter tradisional


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News