Cerita Dua Warga Badui Selamat dari Maut Seusai Digigit Ular Berbisa

Cerita Dua Warga Badui Selamat dari Maut Seusai Digigit Ular Berbisa
Warga Badui korban gigitan ular berbisa jenis ular tanah dan beruntung nyawanya bisa diselamatkan setelah Sahabat Relawan Indonesia (SRI) menangani secara medis. Foto: ANTARA/HO-SRI

Menurut dia, saat ini, populasi ular berbisa di kawasan pemukiman Badui banyak ditemukan di jalan hingga tempat-tempat penyimpanan kayu bakar.

Apalagi, beberapa hari terakhir ini curah di daerah itu cukup tinggi, sehingga binatang melata itu mencari tempat yang hangat dengan berkeliaran di ladang pertanian hingga ke pemukiman.

Selain itu juga warga Badui yang menjadi korban gigitan ular berbisa masih tinggi.

"Kami setiap bulan menangani warga Badui yang menjadi korban gigitan ular mematikan itu antara dua sampai enam orang per bulan," katanya menjelaskan.

Ia mengatakan, relawan SRI kini memiliki Pos Kesehatan (Poskes) dengan lokasi berada di perbatasan Tanah Hak Ulayat adat Badui.

Poskes itu terdapat tenaga bidan, perawat dan dokter juga dilengkapi peralatan kesehatan, obat - obatan serta kendaraan mobil ambulans.

Pihaknya juga terkadang membawa pasien warga Badui setelah ada rujukan dari puskesmas setempat untuk ditangani ke RSUD Banten.

Sebab, RSUD Banten menerima pasien dengan menyertakan surat keterangan tidak mampu (SKTM), karena banyak warga Badui yang belum memiliki PBI BPJS Kesehatan bantuan dari pemerintah.

Dua warga Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten digigit ular berbisa saat bekerja di ladang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News