Cerita Dubes Lyudmila soal Pengalaman Rusia Pindah Ibu Kota
jpnn.com, JAKARTA - Keputusan Presiden Jokowi memindahkan ibu kota negara ke Kalimantan Timur menuai apresiasi dari negara sahabat. Terbaru, Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva menyampaikan dukungan terhadap keputusan tersebut.
“Indonesia adalah negara berdaulat yang memiliki hak untuk memindahkan ibu kotanya ke mana pun,” kata Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva dalam taklimat media di Jakarta, Rabu.
Lyudmila menuturkan bahwa dalam sejarahnya, Kekaisaran Rusia juga pernah melakukan pemindahan ibu kota negara dari Moskow ke Saint Petersburg.
BACA JUGA: Tegas, Munarman FPI Sebut Pemindahan Ibu Kota Bertentangan dengan Pancasila
Pembangunan ibu kota baru di bawah pemerintahan Peter yang Agung pada 1703 di Saint Petersburg yang berbatasan dengan Laut Baltik, bertujuan agar Rusia semakin dekat dengan Eropa.
Selama lebih dari 200 tahun, Rusia memiliki Saint Petersburg sebagai ibu kota negara yang disebut sebagai “jendela ke Eropa”.
Namun, setelah pemerintah komunis berkuasa di Rusia pada 1917, ibu kota negara tersebut kembali beralih ke Moskow pada 1918 karena Saint Petersburg dianggap terlalu dekat dengan Eropa.
“Jadi bisa dikatakan sekarang kami punya dua ibu kota, yaitu di Moskow dan Saint Petersburg,” ujar Lyudmila.
Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva menyampaikan dukungan terhadap rencana pemerintah Indonesia memindahkan ibu kota
- Demi Perdamaian, Negara Tetangga Minta Ukraina Ikhlaskan Wilayahnya Dicaplok Rusia
- Kabur ke Rusia, Bashar al-Assad dan Keluarganya Kantongi Suaka
- Tanda-Tanda dan Kronologi Kejatuhan Bashar al-Assad di Suriah
- Militan Suriah Menang, Bashar Menghilang, Dinasti Assad Tumbang
- Polemik Pemindahan Balai Kota, Ridwan Kamil: Mas Pram Membingungkan Masyarakat
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia