Cerita Eka dan Dimas, Dua Pria yang Kehilangan Ayah Karena Covid-19
Menurut Eka, ayahnya juga dari segi kesehatan tidak pernah ada masalah. Selama hidup ayahnya juga amat konsen dengan kesehatan, makan dan tidur teratur, serta rajin olahraga, tetapi akhirnya terpapar COVID-19 dan meninggal.
"Kita tidak pernah tahu dalam kondisi seperti apa bisa tertulari," ujar Eka.
Untuk itu, dia pun mengingatkan, vaksinasi saat ini merupakan satu-satunya cara menghindari COVID-19 selain menerapkan protokol kesehatan.
Tidak ada alasan untuk tidak divaksinasi. Ada banyak rumor tentang efek samping setelah divaksinasi, tetapi ada ratusan juta orang di seluruh dunia yang telah divaksinasi dan sejauh ini hampir semua baik-baik saja.
"Tidak ada yang lain. Vaksinasi mengurangi risiko, dan kalau masih tertulari, proses penyembuhannya akan lebih baik dibanding dengan yang belum divaksinasi," kata Eka.
Peristiwa serupa juga dialami Taufiq Dimas (20), asal Banyumas, yang harus kehilangan ayahnya karena COVID-19.
Angka kematian pada lansia usia 60 tahun ke atas akibat COVID-19 telah mencapai 49,4 persen, tertinggi di antara kelompok usia lainnya.
- Pengemudi Taksi Ini Bantu Lansia Pulang ke Rumah, Andre: Pahlawan di Jalanan
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Central Group Hadirkan Klub Premium Bagi Lansia, Pertama di Sekupang
- Milad Ke-5, Laskar Ngawi Menggandeng Agung Intiland Menggelar Sedekah 1000 Lansia
- Warga Musi Rawas Temukan Lansia Meninggal Dunia di Kebun Karet
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan