Cerita Eks Penyidik KPK soal Kerja Bareng Singapura Garap Kasus Korupsi

jpnn.com, JAKARTA - Mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Yudi Purnomo Harahap menceritakan pengalamannya bekerja sama dengan penegak hukum Singapura dalam menangani tindak pidana rasuah.
Yudi menuturkan negeri jiran itu memiliki lembaga sejenis KPK yang bernama Corrupt Practices Investigation Bureau (CPIB).
“Singapura welcome dan sangat menyambut baik. Selama saya di KPK pun sudah punya hubungan baiklah dengan teman-teman di CPIB,” kata Yudi kepada JPNN.com, Minggu (30/1).
Menurut Yudi, CPIB sangat kooperatif dalam membantu KPK memeriksa WNI maupun WNA di Singapura yang menjadi saksi kasus korupsi di Indonesia. Pemeriksaan saksi yang bersifat sukarela biasanya dilakukan tim penyidik KPK di CPIB.
Namun, di Singapura, pemeriksaan terhadap saksi tindak pidana korupsi di negara lain tidak bisa dilakukan secara paksa. Oleh karena itu, KPK mengundang saksi kasus korupsi yang dibutuhan keterangannya datang ke CPIB.
“Kami undang supaya lebih deket ke CPIB, kalau mereka nggak mau, ya, susah. Enggak bisa dipaksa karena teritori hukumnya sudah beda,” ungkap Yudi.
Mantan ketua Wadah Pegawai KPK itu juga mengomentari perjanjian ekstradisi antara Indonesia dengan Singapura.
Yudi mendorong DPR segera meratifikasi perjanjian yang diteken Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Bintan, Kepulauan Riau, pada 25 Januari 2022 itu.
Yudi Purnomo Harahap mengatakan Singapura memiliki lembaga sejenis KPK yang bernama Corrupt Practices Investigation Bureau (CPIB).
- GMSK Dukung KPK Dalami Keterlibatan Febrie Diansyah di Kasus TPPU SYL
- KPK Jadwal Ulang Pemeriksaan Febri Diansyah
- Pengacara Ungkap Tiga Kelemahan Jaksa Jawab Eksepsi Hasto, Silakan Disimak
- Jaksa KPK Mengakui Delik Perkara Hasto Bukan terkait Kerugian Negara
- Guntur Romli Tuduh KPK Pakai Cara Kotor untuk Ganggu Pembelaan Hasto
- Jaksa KPK Tegaskan Perkara Hasto Murni Penegakan Hukum