Cerita Evi tentang Gagasan Irjen Fadil Imran yang Membuatnya Merinding
Pada sisi lain, Devi yang awalnya merasa tidak percaya dengan rencana gebrakan tersebut tetapi setelah dijelaskan bahwa dalam program itu mereka yang menjemput masyarakat, akhirnya mengiyakan hal tersebut.
"Kata Pak Kapolda, "kami perlu kerelawanan, perlu kedermawanan, dan yang ketiga jelas kepemimpinan"," ujar Devi.
Devi juga menjelaskan, hal yang menarik dalam program milik Fadil dan jajarannya itu adalah pada sebarannya.
Semua orang yang berminat diberi kesempatan untuk menjadi sukarelawan. Ribuan orang pun ingin menjadi bagian dari program tersebut. Namun sayang kuotanya terbatas.
"Hanya dalam waktu tiga hari dibuka, tidak pakai woro-woro hampir 30 ribu orang yang mau membantu. Memang yang dibutuhkan hanya 4.500," ujar Devi.
Perempuan yang pernah terpapar Covid-19 itu menyoroti soal kenyamanan. Diakuinya, dalam Vaksinasi Merdeka tidak ada antrean karena dekat dengan pemukiman masyarakat.
"Buka pintu, engggak jauh, cuma beberapa langkah ada tempat vaksinnya. Jadi, orang enggak perlu jauh-jauh datang ke satu tempat sehingga dia enggak nyaman dan terus antre," jelas Devi.
Program Vaksinasi Merdeka besutan Polda Metro Jaya itu sudah berjalan sejak 1 Agustus 2021 hingga 17 Agustus 2021 mendatang.
Devi menjelaskan awal mula dirinya dipanggil Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran untuk mendiskusikan rencana gebrakan program Vaksinasi Merdeka.
- Ketua Parpol di Bekasi Dilaporkan ke Polda Metro Jaya, Ketua Forkim Tegas Bilang Begini
- Polda Metro Jaya Pastikan Kasus Firli Bahuri Terus Berlanjut
- Apa Kabar Kasus Firli Bahuri di Polda Metro Jaya?
- Polda Metro Jaya Buru Tersangka Penggelapan Haksono Santoso
- Ajak IM Bisnis Berlian & Janjikan Untung Rp 21,3 Miliar, Reza Artamevia Dilaporkan ke Polisi
- Laga Indonesia Vs Jepang Malam Ini, Polisi Lakukan Rekayasa Lalin, Simak Nih!