Cerita Fadli Zon tentang Perpustakaan & Museum Pribadi Beserta Koleksinya
Fadli juga fasih berbicara soal keris. Saat ini, pria berdarah Minang itu juga dipercaya menjadi ketua Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia (SNKI).
Sebagai ketua SNKI, Fadli tentu saja menjadi kolektor keris. Pada Hari Keris Dunia 2018, penyandang gelar M.Sc dari The London School of Economics and Political Science (LSE) Inggris itu menyabet penghargaan Museum Rekor Indonesia (MURI).
Ada tiga rekor MURI untuk Fadli, yakni kategori Penggagas dan Kolektor Kujang Raksasa, Penggagas Pusaka Kelujang, serta Purwarupa Rumah Bambu Sunda Terlengkap. Namun, Fadli memastikan jumlah kerisnya lebih banyak ketimbang koleksi benda pusaka jenis lainnya.
"Variasi kerisnya lebih banyak dan dikurasi. Jadi setiap keris itu ada kuratornya. Jangan nanti diomongkan ini keris lama, padahal keris baru, atau keris A padahal B," ucapnya.
Apakah tidak khawatir dianggap musyrik lantaran selama ini keris dianggap dekat dengan mistik? Fadli punya jawabannya.
"Itu justru kesalahpahaman yang merajalela. Jadi kesalahapahaman ini mesti diberantas. Harus ada literasi tentang keris. Keris bukan mistik, ini benda budaya yang paling hebat," tegas Fadli.
Lagi pula, sambung Fadli, dirinya sebagai muslim tentu harus percaya adanya makhluk gaib seperti setan dan jin. Namun, dia menegaskan bahwa makhluk gaib itu bukan untuk disembah.
"Pangeran Diponegoro kurang apa Islam-nya? Kemudian Imam Bonjol, itu kan juga pakai keris. Teuku Umar, ada kerisnya. Saya lihat kerisnya Teuku Umar di museum di Belanda masih dipajang,” tutur Fadli.
Fadli Zon mengatakan, andai Nabi Muhammad pernah berkunjung ke Jawa pasti akan mengoleksi keris.
- Jadi Ketua Dewan Pembina PARFI '56, Fadli Zon Sampaikan Komitmen untuk Industri Film
- Di Hong Kong, Fadli Zon Banggakan Film Nasional kian Mengglobal
- Hong Kong International FILMART 2025, Fadli Zon: Saatnya Indonesia Jadi Pemain Utama
- Hari Musik Nasional 2025, Vinyl Indonesia Raya dari 8 Versi Diluncurkan
- Bobby Nasution Batal Hadiri Pisah Sambut Walkot Medan, Gerindra: Jangan Dibesar-besarkan
- Berdialog dengan Fadli Zon, Putu Rudana: Seni Budaya Harus Jadi Mercusuar Bernegara