Cerita Gol Pembuka yang Berbeda
'First Leg' Perempat Final Liga Champions
Rabu, 31 Maret 2010 – 08:47 WIB
Cerita selanjutnya, bisa disebut berada di bawah pengaruh aspek konsistensi permainan, dorongan semangat, serta kestabilan mental. Sama-sama kuat, sama-sama memainkan strategi lewat sosok-sosok pemain yang penuh skill, sama-sama ingin unggul, namun Bayern-lah yang memetik hasilnya. Pahitnya, itu terjadi di menit ke-2 injury time, saat peluit panjang tinggal semenit lagi saja untuk ditiup.
Baca Juga:
Adalah Ivica Olic, nama pemain yang merusak harapan MU untuk (minimal) meraih hasil seri di laga pertama mereka itu. Gol didapat oleh pemain yang sebelumnya juga cukup banyak membuka peluang ini, lewat penempatan posisi yang baik, plus kemampuan dribble dan eksekusi sempurna, memanfaatkan gerak terobosan Mario Gomez yang tertahan namun melepas bola liar. Walhasil, Van der Sar pun harus takluk untuk kedua kalinya malam itu, sebelum tak lama kemudian pertandingan usai dan disambut teriakan riuh fans Bayern di stadion megah Allianz Arena.
Menanggapi hasil ini, satu kata yang disampaikan pelatih Bayern, Louis van Gaal, seperti dirilis UEFA.com adalah, "Luar biasa!" Ya, pelatih asal Belanda ini jelas merasa puas dengan hasil tersebut, yang olehnya dipandang sebagai sesuatu yang pantas mereka peroleh mengingat penampilan apik anak asuhnya. "Kami telah memberikan semua kemampuan kami, melakukan pendekatan yang positif, dan saya sangat bangga dengan para pemain kami," ungkapnya.
"Kami pantas mendapatkan kemenangan ini. Gol (pembuka) terhadap kami jelas sebuah pukulan. Kami butuh 10 menit untuk pulih (dari syok), lantas kami berubah jadi tim yang lebih baik. Gol penyeimbang lewat tendangan yang terpantulkan bisa jadi sebuah keberuntungan, namun kemudian Olic menunjukkan kemampuan sebagai pemenang. Kami punya peluang untuk sukses di Manchester (minggu depan, Red), karena kami selalu mampu mencetak gol di kandang lawan," tambah Van Gaal pula penuh keyakinan.
MUNICH - Di banyak pertandingan sepakbola, gol pembuka kerap terbukti sebagai pertanda kemenangan. Malah, kadang hal itu sekaligus menunjukkan unggulnya
BERITA TERKAIT
- Mengintip Peluang Jonatan Christie dan Sabar/Reza Juara China Masters 2024
- Hasil Laga Manchester City Vs Tottenham Hotspur Bikin Gempar
- China Masters 2024: Head to Head Jonatan Christie vs Anders Antonsen, Jojo di Atas Angin
- Jadwal Final China Masters 2024: 2 Delegasi Merah Putih Berjuang, Kans Jojo Juara
- China Masters 2024: Jonatan Christie Berkali-kali Memukul Nomor 1 Dunia
- Klasemen Liga 1 Setelah Dewa United Vs Bali United Hanya Diwarnai Satu Gol