Cerita Guru TK yang Terjebak Jaringan Narkoba Internasional
Awalnya Diajak Diskusi, Dihamili, dan Dijadikan Kurir
jpnn.com - Rengekan, tangis, dan tawa anak-anak sudah lama tidak didengar Cholifah. Suara yang membuatnya terhibur itu bakal tidak bisa didengar lagi oleh guru TK tersebut selama beberapa tahun ke depan. Setidaknya sampai masa hukumannya selama sebelas tahun selesai dijalani.
Laporan Eko Priyono, Surabaya
DIAM adalah jawaban yang cukup dalam untuk menggambarkan perasaan hati Cholifah. Mulutnya terkatup dan matanya menatap kosong. Pelan tapi pasti, pipinya akhirnya basah oleh air mata yang mengalir tanpa suara. ”Enggak tahu, Mas,” ucapnya lirih beberapa saat kemudian sambil jemarinya memegang erat terali besi penjara ketika ditemui Jawa Pos beberapa waktu lalu.
Kegundahan hatinya memang sedang bertumpuk. Semua kenyataan buruk yang dialaminya sekarang hanya berawal dari kesalahan bergaul dan mengenal orang. Sosok Botholomiw Felix Egbo alias Felix yang datang dengan gaya akademis dan jiwa wirausaha berusaha memikat hati Cholifah. Perempuan itu pun terpincut dan berpacaran.
Anak pertama di antara lima bersaudara itu tidak memiliki kata yang pas untuk menggambarkan isi hatinya. Kesedihan yang menumpuk membuatnya tidak bisa memilih yang harus dipikirkan dan diselesaikan. Mulai anak yang dilahirkan di dalam penjara, bapaknya yang sedang sakit, sampai vonis penjara yang cukup lama.
Jika tidak sedang dipenjara, Cholifah sekarang pasti menemani anak-anak didiknya yang masih TK. Perempuan 30 tahun itu merupakan pengajar sebuah TK swasta di kawasan Jakarta Pusat. TK tersebut merupakan bentukan lembaga sosial yang didanai asing dan menaruh perhatian terhadap anak-anak pinggiran di Jakarta.
Di sela-sela menjalani aktivitas sebagai pengajar, seorang teman yang sama-sama aktivis lembaga sosial itu mengenalkannya kepada sosok Felix. Pria kulit hitam tersebut menyatakan ketertarikannya pada aktivitas sosial yang dilakukannya. Kepada Cholifah, Felix juga mengaku pernah terlibat dalam kegiatan serupa di negaranya.
Tidak hanya itu, pria yang juga disidangkan di Pengadilan Negeri Surabaya tersebut bercerita bahwa di Indonesia dirinya menggeluti bisnis pakaian. Pria 35 tahun itu memiliki sebuah gerai di ruko di bilangan Jakarta. ”Saya pernah diajak ke sana,” ucap Cholifah.
Rengekan, tangis, dan tawa anak-anak sudah lama tidak didengar Cholifah. Suara yang membuatnya terhibur itu bakal tidak bisa didengar lagi oleh guru
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara