Cerita Juju Junaedi soal Kronologi Istri & Bayinya Meninggal karena Ditolak RSUD Subang

“Sudah kontak ke rumah sakit terdekat pada penuh, jadi menuju RSHS yang lebih besar. Jadi problemnya hanya itu saja perjalanan jauh,” kata dia.
Menanggapi peristiwa itu, Dedi Mulyadi menilai pentingnya manajemen rumah sakit untuk meningkatkan mutu pelayanan.
Menurut dia, semestinya sebelum membawa pasien harus dipastikan terlebih dahulu apakah ada ruangan atau pelayanan yang tersedia atau tidak. Jangan sampai setelah perjalanan jauh ternyata nihil.
Problem lain yang ada saat ini adalah terkait rumah sakit rujukan. Sebab saat ini rumah sakit rujukan yang sangat memadai di Jawa Barat hanya RSHS di Kota Bandung.
“Kalau warga Jabar sekitar Jabodetabek masih bisa dekat ke Jakarta. Tetapi, bayangkan warga Banjar, Garut selatan, Sukabumi selatan, Cirebon yang jaraknya jauh plus lamanya antrean masuk ke RSHS misalkan mau operasi karena pasiennya membludak bisa berbulan-bulan baru dioperasi,” katanya.
Solusinya, yakni dengan memanfaatkan anggaran keuangan daerah provinsi untuk membangun rumah sakit rujukan di setiap daerah.
Minimal lima kabupaten/kota ada satu rumah sakit rujukan sehingga tidak terjadi penumpukan seperti yang saat ini terjadi di RSHS, demikian Dedi Mulyadi. (antara/jpnn)
Juju Junaedi (45), mengaku bingung atas viral kejadian yang dialami almarhum istrinya, Kurnaesih (39) yang sempat ditolak RSUD Subang.
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti
- Dedi Mulyadi Singgung soal Pengelolaan Keuangan Daerah saat Salat Id
- Dedi Mulyadi: Mudik Lebaran 2025 Jauh Lebih Baik Dibandingkan Tahun Sebelumnya
- Dedi Mulyadi Beber Alasan tak Pernah Berkantor di Gedung Sate
- BEEF Operasi Pasar, Harga Daging Kerbau Beku Dijual Rp 75 Ribu
- Soal Penolakan Damri Pangandaran, Dedi Mulyadi Siap Pasang Badan
- Dedi Mulyadi Buka Opsi Revisi Kerja Sama dengan TNI AD