Cerita Kawan Main Juhanda saat Masih SD-SMP
Menurut Didi, dia merasa kaget ketika melihat tayangan di televisi yang menampilkan wajah Juhanda, pelaku aksi bom molotov di area parkir di depan Gereja Oikumene Samarinda, Kalimantan Timur.
Dia tak asing dengan wajah Kendo karena sejak kecil sering bertemu.
“Begitu melihat tayangan di telivisi, saya kaget. Kemudian disebutkan juga oleh penyiar kalau pelaku kelahiran Ciniru, Kabupaten Kuningan. Ternyata di memang berasal dari Desa Bunigeulis. Tadi pagi (14/11), ada petugas kepolisian yang datang dan memberitahu soal Juhanda. Petugas meminta agar saya membawa kedua orang tua pelaku ke Polsek Ciniru,” terang Didi.
Inar menambahkan, selama ini dia sangat mengenal pribadi Juhanda atau Kendo.
Sebab sejak SD sampai SMP bareng satu sekolah, kemudian berpisah ketika melanjutkan ke SMA.
Menurut Inar, dirinya merupakan kakak kelas Kendo beda dua tahun, dan sering main bersama.
“Dari kecil sampai SMK, saya sering bertemu dengan Kendo. Yah namanya satu desa, pasti sering bertemu. Tak ada yang aneh dalam diri Kendo. Sama seperti yang lainnya. Anaknya juga rajin, dan tak pernah membantah perintah orang tuanya. pokoknya tidak ada yang ganjil dari sikap Kendo,” terang Inar.
Seingat Inar, Kendo pulang terakhir kali ke desanya di tahun 2007.
KUNINGAN - Juhanda (32), tersangka pelemparan bom Molotov di depan Gereja Oikumene Samarinda, Kalimantan Timur, lahir di Desa Bunigeulis, Kecamatan
- Kunker ke Riau, Menteri Hanif Faisol Tutup TPA Liar di Kampar
- 209 Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Kadupandak Dievakuasi
- Ombudsman Minta Polda Sumbar Ungkap Motif Kasus Polisi Tembak Polisi Secara Transparan
- Lulus SKD, 163 Pelamar CPNS Batam Lanjut ke Tahap SKB
- Puluhan Ribu Masyarakat Pekanbaru Penuhi Kampanye Akbar Agung-Markarius
- Banjir Merendam 2.014 Rumah di Kabupaten Bandung, 12.250 KK Terdampak