Cerita Kawan Main Juhanda saat Masih SD-SMP
Setelah tahun itu, dia tidak pernah lagi bertemu. Hubungan antar orang tuanya dengan Kendo juga seperti terputus karena Kendo tidak pernah menghubungi orang tuanya.
“Saya masih ingat, tahu-tahu di tahun 2011, ada surat dari kepolisian yang memberitahukan kalau Juhanda terlibat kasus bom buku dan di Puspitek Serpong Tangerang. Jadi, ketemu langsung dengan Kendo itu tahun 2007. Orang tuanya juga sudah pasrah,” papar Inar yang menjabat sekdes Bunigeulis di kediaman Juhanda.
Saat Radar datang ke rumah Juharta, ternyata kedua orang tua Juhanda sudah dibawa ke Polsek Ciniru untuk dimintai keterangan.
Ditunggu hingga pukul 17.30, kedua orang tua Juhanda tak kunjung datang.
Akhirnya, Radar menyambangi Polsek Ciniru yang berjarak sekitar 6 kilometer dari Bunigeulis.
Setibanya di Mapolsek Ciniru, rupanya kedua orang tua Juhanda yang didampingi Kades sudah pulang kembali ke rumahnya.
“Barusah Pak Juharta dan istrinya bersama pak kades, sekitar 10 menitan pulang dari Polsek. Tadi ada petugas dari Polres Kuningan yang meminta keterangan dari kedua orang tuanya,” sebut seorang anggota Polsek Ciniru. (ags/sam/jpnn)
KUNINGAN - Juhanda (32), tersangka pelemparan bom Molotov di depan Gereja Oikumene Samarinda, Kalimantan Timur, lahir di Desa Bunigeulis, Kecamatan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kunker ke Riau, Menteri Hanif Faisol Tutup TPA Liar di Kampar
- 209 Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Kadupandak Dievakuasi
- Ombudsman Minta Polda Sumbar Ungkap Motif Kasus Polisi Tembak Polisi Secara Transparan
- Lulus SKD, 163 Pelamar CPNS Batam Lanjut ke Tahap SKB
- Puluhan Ribu Masyarakat Pekanbaru Penuhi Kampanye Akbar Agung-Markarius
- Banjir Merendam 2.014 Rumah di Kabupaten Bandung, 12.250 KK Terdampak