Cerita Kehidupan Warga Indonesia Menjalani Lockdown Lebih Ketat di Melbourne

Benidictus Jobeanto yang tinggal di Point Cook mengaku aturan ini akan berdampak pada keluarganya, karena biasanya ia dan berbagi tugas berbelanja di beberapa tempat.
Tapi ia mengaku menyambut baik aturan ini, supaya tidak terlalu banyak orang di luar, katanya kepada ABC Indonesia.

Cucu Juwita di Weribee mengatakan aturan ini menyulitkan, karena ia tidak bisa mengandalkan suami memilih apa yang ia ingin beli atau sebaliknya. Ia berharap jika bisa melakukannya secara daring.
Brainly Daniel Sondakh di Noble Park mengatakan aturan ini tidak masuk akal, karena ada ketidakjelasan, di mana bisa saja saat satu orang keluar maka orang berikutnya yang ingin belanja harus menunggu orang yang sedang berbelanja pulang.
Begitu pula dengan Kartini Tallasa di Forrest Hill mengaku agak keberatan dengan aturan ini karena tidak bisa lagi pergi berbelanja bersama keluarganya.
"Tapi demi kebaikan bersama untuk masyarakat, kami setuju dengan aturan tersebut. Dan ini tidak akan berjalan selamanya, hanya untuk enam minggu, jadi kami bisa menjalaninya," ujar Kartini.
Penerapannya pun menjadi pertanyaan Yovita Melia yang tinggal di pusat kota Melbourne dan pada akhirnya kembali pada "moral" warga dalam melakukannya.
Kawasan metropolitan Melbourne memberlakukan aturan pembatasan yang lebih ketat untuk menekan angka penularan corona dengan menaikkannya ke tahap empat dan kini dinyatakan dalam status bencana
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya