Cerita Kehidupan Warga Indonesia Menjalani Lockdown Lebih Ketat di Melbourne

Cerita Kehidupan Warga Indonesia Menjalani Lockdown Lebih Ketat di Melbourne
Kebanyakan warga Indonesia di Melbourne merasa tidak terlalu berdampak pada aturan pembatasan tahap keempat yang lebih ketat, karena sudah banyak diam di rumah sejak Maret lalu. (AAP: Daniel Pockett)

"Karena anggapan saya pemerintah tidak tahu siapa saja yang tinggal dalam satu rumah. Dua orang bisa saja membawa trolley masing-masing dan dikira tinggal di rumah yang berbeda," katanya.

Cerita Kehidupan Warga Indonesia Menjalani Lockdown Lebih Ketat di Melbourne Photo: Warga Melbourne hanya diperbolehkan berolahraga satu jam setiap hari dengan jarak tidak lebih dari lima kilometer dari tempat tinggalnya. (Supplied)

 

Berolahraga dibatasi sejam sehari

Bagi kebanyakan warga Indonesia di Melbourne yang menceritakan kabar mereka kepada ABC Indonesia, waktu berolahraga yang hanya boleh satu jam telah dirasa cukup.

Laurensius Aryoko di Ivanhoe mengatakan satu jam berolahraga bisa dimanfaatkan dengan misalnya 'jogging' yang dilakukan secara intens.

"Bagi saya olahraga juga bisa dilakukan dengan cara lain, misalnya dengan membersihkan rumah atau aktivitas domestik lainnya," kata Laurensius.

Benidictus Jobeanto yang tinggal di Point Cook mengatakan sejam memang waktu yang biasanya ia butuhkan untuk berolahraga.

"Kami biasa exercise memang sekitar satu jam, biasanya lari atau jalan memutar blok rumah, jadi enggak terdampak," ujarnya.

Tapi bagi Andara Harryman yang tinggal di Southbank aturan ini justru paling berdampak bagi dirinya.

Kawasan metropolitan Melbourne memberlakukan aturan pembatasan yang lebih ketat untuk menekan angka penularan corona dengan menaikkannya ke tahap empat dan kini dinyatakan dalam status bencana

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News