Cerita Keluarga Karim Dikepung Banjir, Bertahan di Atas Atap Melawan Dinginnya Hujan
jpnn.com, JAKARTA - Karim (35) tampak sibuk bersih-bersih di rumah ibunya yang beralamat di RT 01 RW 04, Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Kamis (2/1).
Pria beranak satu itu membersihkan tanah yang menempel di meja makan milik ibunya. Karim menggunakan air yang berasal dari pompa milik tetangganya.
Dengan menggunakan sebuah ember, Karim bolak-balik ke rumah tetangga untuk mengambil air bersih. "Tetangga tidak keberatan air bersihnya diambil. Semoga amal buat mereka," kata Karim.
Setelah membersihkan meja, Karim tidak bisa berleha-leha. Lumpur masih menguasai lantai rumah ibunya. Atap rumah ibunya pun menganga. Karim berencana membersihkan lumpur dan memperbaiki atap rumah ibunya yang jebol.
Lumpur dan atap jebol itu buntut dari banjir yang mengepung Cipinang Melayu, Rabu (1/1) pagi.
Karim bercerita, rumah ibunya terendam pukul 05.00 WIB. Tinggal genting rumah ibunya yang tidak terendam air. Saat kejadian, Karim beserta anak dan istri tengah berada di rumah ibunya.
Ketika itu, luapan air dari Kali Krukut sangat cepat meninggi. Jarak antara Kali Krukut dan rumah ibunya sekitar 20 meter. Karim pun tidak sempat menyelamatkan barang-barang milik ibunya. "Subuh itu air sudah mencapai genting, sekitar dua meter lebih," ujar Karim.
Beruntung, Karim dan keluarga mampu menyelematkan diri sebelum rumah ibunya terendam. Karim menjebol plafon dan atap rumah. Mereka sekeluarga duduk di atap yang tidak terendam.
Akhirnya, Karim nekat menceburkan diri berenang menerjang banjir, menuju pos evakuasi. Namun, tubuhnya terbentur seng dan tembok rumah warga.
- Palembang Dikepung Banjir, Bagaimana dengan TPS?
- Disapu Banjir Bandang, 10 Rumah di Tapsel Sumut Hanyut
- Banjir Merendam 2.014 Rumah di Kabupaten Bandung, 12.250 KK Terdampak
- Banjir Bandang Melanda Sejumlah Desa di Wilayah Selatan Karawang
- Bocah SD yang Terseret Arus Banjir Ditemukan Tim SAR Gabungan, Begini Kondisinya
- Sukarelawan Bantu Ridwan Kamil Tanam Pohon di Sungai, Cegah Erosi dan Banjir