Cerita Keluarga Karim Dikepung Banjir, Bertahan di Atas Atap Melawan Dinginnya Hujan
"Jadi, bertahan di atas genting untuk menunggu bantuan," kenang Karim.
Namun, kata Karim, bantuan cukup lama datang ke rumah ibunya. Perahu karet berisi tim evakuasi tidak kunjung menjemput.
Saat kawasan Cipinang Melayu dilanda hujan lebat. Selama di atas atap, Karim berserta keluarga harus melawan udara dingin dan air hujan.
"Jadi, bertahan di tengah hujan deras, ya, bertahan di atas genting itu. Ada anak, ada ibu, saya kebetulan lagi bantu ibu, ada istri, saya, ada adik saya," ucap dia.
Anak dan ibunya menggigil menunggu bantuan. Mereka dibantu tetangga depan rumah ibunya untuk bertahan di saat genting.
Menurut Karim, sang tetangga melemparkan jaket hujan dan payung untuk anak dan ibunya. Sesekali, mereka melemparkan makanan untuk Karim sekeluarga.
Rumah tetangga Karim itu memang tingkat dua. Saat banjir melanda Cipinang Melayu, mereka bertahan di lantai dua.
"Kebetulan di depan rumah ibu saya, rumah mereka tingkat, akhirnya mereka yang melemparkan bantuan. Sebab, anak saya, kan, sudah menggigil kena hujan. Akhirnya mereka lemparin payung, jas hujan, makanan," ucap dia.
Akhirnya, Karim nekat menceburkan diri berenang menerjang banjir, menuju pos evakuasi. Namun, tubuhnya terbentur seng dan tembok rumah warga.
- Palembang Dikepung Banjir, Bagaimana dengan TPS?
- Disapu Banjir Bandang, 10 Rumah di Tapsel Sumut Hanyut
- Banjir Merendam 2.014 Rumah di Kabupaten Bandung, 12.250 KK Terdampak
- Banjir Bandang Melanda Sejumlah Desa di Wilayah Selatan Karawang
- Bocah SD yang Terseret Arus Banjir Ditemukan Tim SAR Gabungan, Begini Kondisinya
- Sukarelawan Bantu Ridwan Kamil Tanam Pohon di Sungai, Cegah Erosi dan Banjir