Cerita Ketua RT tentang Herry Wirawan, Datang Mencari Pahala, Ternyata Pria Sontoloyo
Tidak disangka, belakangan Herry Wirawan justru melakukan tindakan pencabulan kepada para santriwati yang masih di bawah umur.
"Suatu waktu saya pernah mampir ke rumah tersebut untuk membereskan saluran air yang rusak. Waktu saya ke rumah, yang keluar anak-anaknya. Saya tanya, "Bapak ada?", tetapi dia (anak-anak) seperti ketakutan," jelasnya.
Saat itu, Agus masih belum curiga. Sampai pada tiga bulan sebelum penangkapan, dua orang santriwati datang ke rumah Agus untuk kembali meminta surat keterangan perpanjangan domisili.
Agus melihat bentuk tubuh yang tak lazim untuk usia anak-anak.
"Saya lihat anak-anak itu kelihatan dari umurnya masih muda, tetapi seperti sudah ibu-ibu. Istilahnya sudah dijamah laki-laki, gak polos gitu," terangnya.
Sejak 2015 sampai 2021, kata Agus, pesantren tersebut memang tidak banyak menggelar kegiatan keagamaan.
Penampakan dari luar seperti rumah biasa yang ada penghuninya. Tidak seperti pesantren yang biasanya padat dengan kegiatan keagamaan.
"Ya saya suka lihat, anak-anak menyapu di halaman rumah. Kalau misal terlalu lama di luar rumah, dibawa ke dalam. Orangnya tertutup, jarang bersosialisasi sama tetangga," ungkapnya.
Ketua RT setempat mengisahkan pertemuan pertamanya dengan Herry Wirawan, pria sontoloyo pelaku pencabulan terhadap belasan santriwati di Kota Bandung.
- Warga Dilarang Rayakan Malam Tahun Baru di Flyover Pasupati Bandung, Polisi Berjaga
- Econique Hadirkan Cafe Bintang dan Korean Glamping di Lembang
- Kertajati Mati
- Sukurin, 3 Pelaku Perundungan Pria Berkebutuhan Khusus di Bandung Terancam 6 Tahun Bui
- AIMA Electric Bikes Bandung Landmark Store Usung Tren Mobilitas Ramah Lingkungan
- Kesaksian Warga Temukan Mayat Edi di Kamar Kontrakan, Timbul Bau Busuk dan Lalat