Cerita Korban Longsor Brebres, Kematian Terasa Begitu Dekat

Cerita Korban Longsor Brebres, Kematian Terasa Begitu Dekat
Mulyono, salah satu warga yang berhasil selamat saat terjadinya longsor bukit Lio Desa Pasirpanjang, Kecamatan Salem mendapat perawatan di Puskesmas Bentar. TEGUH SUPRIYANTO/RADAR BREBES/JPNN.com

Ada lima warga Desa Pasirpanjang yang tak seberuntung Mulyono. Mereka kehilangan nyawa lantaran ditelan longsor. Empat belas warga lainnya mengalami luka-luka.

Kepala Puskesmas Bentar dr Riana Harsana mengatakan, lima korban tewas langsung diambil pihak keluarga setelah dilakukan pendataan seperlunya.

Sementara itu, 14 korban luka menjalani perwatan akibat trauma dan benturan saat longsor berlangsung. Belasan lainnya masih dicari.

”Ada tiga yang dirujuk, yakni ke RSUD Majenang dan RS Orthopaedi Purwokerto. Mereka mengalami luka berat akibat terbentur material longsor dan patah tulang,” jelas Riana.

Bencana kemarin terjadi sekitar pukul 08.00. Hanya setengah jam setelah Mulyono meninggalkan rumah menuju blok Pasirpanjang Lama. Itu memang aktivitas rutin dia tiap hari.

Di puskesmas dia ditemani sang istri Tarmah. Meski masih dalam perawatan, dia mengaku kondisinya baik-baik saja.

Sementara itu, beberapa korban lainnya, menurut Riana, sudah meminta pulang ke rumah masing-masing. Sebab, mereka hanya menderita luka ringan.

”Kita pastikan mereka yang meminta pulang kondisinya sudah stabil, kebayakan masih mengalami trauma pasca kejadian tersebut,” katanya. (pri/ism/JPG/c10/ttg)

Mulyono terhindar dari maut bencana tanah longsor di Brebes, Jateng, karena terus berpegangan pada pelepah pisah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News