Cerita Letkol Marinir Edy Effendi Berbagi, Memotivasi dan Menjaga Lingkungan

Sejak menjadi prajurit TNI AL, Edy pun makin intens menggeluti olahraga favoritnya itu. Menurutnya, olahraga itu bisa meningkatkan profesionalisme dan juga tugas pokoknya sebagai prajurit, sekaligus ajang rekreasi.
Dia melakukan kegiatan itu menggunakan speargun. Beragam ikan di hampir semua spot di pulau Jawa dan Sumatera pernah ditaklukkannya, seperti kakap putih, kakap merah, kerapu, GT, tenggiri, chobia, sampai lobster.
Dari puluhan spot spearfishing yang ada, Edy menyebut Wreck Diving, penyelaman pada bangkai kapal yang sudah lama karam sebagai spot favoritnya.
"Saya bisa sering menemukan ikan buruan berukuran besar, serta lebih ramah lingkungan karena memanah di sini tidak merusak terumbu karang,” katanya.
Menjaga Lingkungan
Dengan logged dives 3860 jam yang sangat tinggi dalam olahraga ini, Edy termasuk senior di beberapa komunitas spearfishing yang ada di Jakarta dan Sumatera.
Spearfishing kini menjadi olahraga baru yang sedang booming di Indonesia. Salah satu kelebihan Spearfishing adalah karena bisa selektif memilih sasaran buruan ikannya.
"Tidak ada lagi istilah salah menangkap ikan, menangkap ikan yang masih kecil atau dilindungi," ujarnya.
Dengan demikian, lanjut dia, spearfsihing merupakan hobi yang ramah lingkungan seperti halnya teknik menangkap ikan dengan memancing.
Letkol Marinir Edy Effendi tak hanya hobi menyelam sambil berburu dan menjaga lingkungan. Dia juga senang berbagi dan memotivasi.
- Usut Kasus Korupsi di Kemenhan, KPK Panggil eks Direktur DKB
- Cerita Muhammad Kazamuli, Bisa Menyalurkan Hobi tetapi Tetap Mengabdi untuk Negeri
- Ini Kata Laksma Wira soal Oknum TNI AL Bunuh Juwita
- TNI AL: Jumran Telah Merencanakan Membunuh Jurnalis Juwita
- Oknum TNI AL Diduga Telah Merencanakan Pembunuhan Juwita Sekitar 3 Bulan
- Kasus Pembunuhan Jurnalis Juwita, TNI AL Tes DNA Temuan Sperma