Cerita Menteri Teten soal UMKM Terpukul dari 2 Sisi akibat Pandemi
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyatakan pandemi Covid-19 memaksa masyarakat harus melakukan pembatasan sosial.
Menurut dia, pembatasan tersebut pada akhirnya membuat pelaku UMKM mengalami penuruan pendapatan secara drastis karena tidak bisa berjualan.
"Pelaku UMKM pendapatnya turun. Kegiatan usaha terganggu," ucap Teten dalam wawancara khusus dengan GenPI.co di kantor Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta, Rabu (17/3).
Di sisi lain, kata Teten, daya beli masyarakat selama pandemi juga mengalami penurunan. Tidak sedikit karyawan dipecat saat pandemi, sehingga produk UMKM kekurangan pembeli.
"Jadi UMKM terpukul dari dua sisi," ujar Teten.
Mengacu survei Universitas Indonesia, kata Teten, pendapatan sembilan dari sepuluh pelaku UMKM turun selama pandemi Covid-19.
Teten lantas berbicara tentang UMKM yang berkegiatan di perkantoran dan sekolah. UMKM itu praktis tidak berjualan selama pandemi karena perkantoran dan sekolah tutup.
"Mereka kebanyakan pendapatannya turun. Ada yang sama sekali tidak bisa berusaha," ujar mantan kepala staf kepresidenan itu.
Teten Masduki menyatakan pembatasan sosial pada masa pandemi membuat pendapatan pelaku UMKM menurun drastis karena tidak bisa berjualan.
- Buka Peluang Pasar UMKM ke Luar Negeri, Bea Cukai Tingkatkan Sinergi Antarinstansi
- Perluas Akses Pembiayaan UMKM, BNI Gandeng Batumbu
- OJK: Hadirnya PP 47/2024 Berdampak Positif Bagi Keberlangsungan UMKM ke Depan
- Peruri dan BPR Percepat Layanan Keuangan Digital bagi UMKM
- Sebanyak 90 Ribu Pengunjung Hadiri SIAL Interfood 2024
- Ini Cara Bea Cukai Dorong UMKM Naik Kelas di Pasuruan, Tanjungpinang, dan Jambi