Cerita Murid Kelas VI SD yang Punya Nama 52 Huruf
jpnn.com, CIREBON - Rita Slamet dan Sutardi bangga memiliki seorang putri dengan nama panjang Aurora Alpha Century Pelangi Hati Putri Ardita Suarnawinata.
Anak pertama mereka tersebut dipanggil Aurora. Dia kini duduk di bangku sekolah dasar Karang Mulya Kota Cirebon, Jawa Barat.
Mempunyai nama yang tak biasa sampai 52 huruf tersebut seringkali membuat berbagai pertanyaan. Bahkan cibiran diarahkan langsung kepada Rita sebagai orang tua. Namun, itu tidak masalah bagi Rita dan suami. Karena sejauh ini, nama anaknya tersebut diakuinya punya makna yang baik dan indah.
Sejak dibuat nama anaknya sepanjang itu, Rita memang sempat khawatir dengan sang anak. Khususnya ketika di masa sekolah. Misalnya untuk mengisi kertas ujian terkait biodata diri. Namun lagi-lagi, ia merasa tak khawatir karena sang suami pun yakin jika nama anaknya akan baik-baik saja.
“Dari lingkungan masyarakat sekitar juga. Sempat waktu aqiqah dulu ada gunjingan gitu. Dari awal saya sempat kasihan nanti kalau mau tes di sekolah gimana. Tapi ayahnya bilang ke depan kan zaman makin canggih dan tidak usah khawatir lagi. Karena prinsipnya, saya sudah kasih nama anak itu, gitu,” cerita Rita kepada Radar Cirebon.
Delapan suku kata untuk nama anak pertama mereka itu, lanjut Rita, punya arti khusus yang berarti. Aurora-Alpha-Century diambil dari bahasa Yunani yang artinya perempuan kesatria pembela dan pemberani.
Sedangkan Pelangi-Hati yang berarti bewarna-warni di hati. Untuk Putri-Ardita sendiri punya arti putri dari Sutardi dan Rita yang disingkat menjadi Ardita.
Terakhir, Suarnawinata sendiri merupakan nama kakek dari Aurora.
Nama Aurora Alpha Century Pelangi Hati Putri Ardita Suarnawinata punya arti yang baik dan luar biasa.
- Kereta Luxury
- Gus Faris: Hari Ini PBNU Lebih Politis dari PKB
- Komentari Sumpah Pocong Saka Tatal, MUI Jabar: Bukan Ajaran Islam!
- Komunitas Arisan Super Star Berlibur ke Kuningan – Cirebon, Sejumlah Artis Bergabung
- Bum! Kapal Tanker Tujuan Cirebon Terbakar di Meranti
- Menjelang Kongres PB PMII, Adlin Panjaitan Sowan Ulama Cirebon