Cerita Nelayan Pertama Aruna, Ekonomi Terdongkrak, Hasil Tangkapan Diekspor, Bangganya!

jpnn.com - Keberadaan nelayan masih sering dipandang sebelah mata, karena masuk dalam penyumbang angka kemiskinan bangsa. Kondisi ini menjadikan nelayan makin tersudut, padahal pekerjaan mereka menantang nyawa.
Realita tersebut sangat disadari betul oleh Aruna. Kondisi itulah yang menjadi salah satu alasan Aruna ada sampai 7 tahun ini.
"Aruna melihat laut Indonesia sangat kaya akan potensi komoditas di dalamnya, tetapi nelayan Indonesia terpuruk kesejahteraan hidupnya," kata Moko, nelayan rajungan dari Tanjung Batu-Berau, Selasa (6/6).
Dia mengungkapkan sebanyak 40 ribu nelayan yang digandeng Aruna.
Nah, Moko ini, nelayan pertama Aruna yang telah bergabung sejak 2018 lalu,
Awal mula ketertarikan Moko bergabung dengan Aruna didasari atas transparansi yang Aruna jaga dan berikan di lapangan kepada nelayan.
"Awalnya saya mau gabung karena Aruna itu transparan soal harga, timbangan, dan hasil tangkapan saya itu dikirim ke luar negeri. Saya sebagai nelayan bangga sekali, hasil tangkapan saya itu bisa dirasakan sampai ke luar negeri," papar Moko.
Perbedaan yang sangat jelas juga dirasakan langsung oleh Moko dari sebelum dan sesudah menjadi bagian dari nelayan Aruna. Salah satunya dalam hal perekonomian nelayan.
Cerita nelayan pertama Aruna, ekonomi terdongkrak, hasil tangkapan diekspor, bangganya!
- UMKM Palangkaraya Sukses Ekspor Ikan Hias ke Singapura Berkat Pendampingan Bea Cukai
- Produsen Pigura Kanvas di Demak Ini Resmi Kantongi Izin Kawasan Berikat dari Bea Cukai
- Bea Cukai Dorong UMKM Perluas Jangkauan Produknya ke Pasar Global Lewat Kegiatan Ini
- Genjot Ekspor, Bea Cukai Beri Izin Kawasan Berikat kepada Produsen Tas di Jepara
- Bea Cukai Makassar Kawal Ekspor Perdana 22 Ton Gurita Beku Asal Bantaeng ke Meksiko
- Bea Cukai Dukung Ekspor Perdana 273 Kg Teripang Susu Putih Asal Minahasa Utara ke AS