Cerita Neneng yang Kini Bisa Menopang Ekonomi Keluarga Berkat Holding Ultra Mikro BRI

“Saya kemudian mencoba pinjam modal ke PNM Mekaar sekitar tahun 2021-2022," terangnya.
Neneng mengaku mendapatkan pinjaman sekitar Rp 6 juta yang dimanfaatkan untuk menjalankan usaha jualan baju.
"Karena pikir saya saat itu makanan sudah banyak pesaingnya. Namun, setelah usaha jualan baju itu membuahkan keuntungan, saya akhirnya juga memanfaatkan pinjaman tersebut sebagai modal untuk berjualan kue kering lagi,” imbuh Neneng.
Lewat produk usaha bernama ‘Nastar Jadoel Emak Nye Ociit’, Neneng mengaku banyak menerima pesanan kue kering.
Kukis yang dijual bermacam-macam. Nastar dalam kemasan toples 500 gram dijual seharga Rp60 ribu, sagu keju Rp55 ribu, putih salju Rp 60 ribu, kemudian ada biji ketapang Rp40 ribu dalam kemasan 600 gram.
Neneng juga menjual peyek kemasan toples 5 liter seharga Rp 40 ribu.
Menariknya, Neneng juga menerima pesanan dimsum. Biasanya, yang pesan adalah mahasiswa dari kampus sekitar tempat usahanya di Jakarta Timur.
Semua makanan biasanya dipesan lebih dulu oleh pembeli lewat WhatsApp.
Holding Ultra Mikro BRI terus melakukan transformasi ekonomi mulai dari bawah, salah satunya Neneng penjual kue dan baju di Pasar Rebo yang merasakan manfaatnya
- Laporan ESG J&T Express 2024: Mendorong Praktik Berkelanjutan di Seluruh Jaringan
- Bea Cukai Medan Dorong 4 UMKM Binaan Tembus Pasar Internasional
- Digiland 2025 Segera Hadir, Diisi Ajang Lari Berstandar Internasional hingga Konser & UMKM
- Gratis, Produk dari Pengusaha Mikro Bisa Tampil di Halaman Depan PaDi UMKM
- Digiland 2025, Tak Hanya Hadirkan Event Lari, Bakal ada Sheila on 7 Hingga Padi Reborn & Pasar UMKM
- BSI Perkuat Inklusi Keuangan Syariah Pelaku UMKM