Cerita Pekerja Seni Asal Indonesia Bertahan Hidup di Australia saat Corona Menggila

Cerita Pekerja Seni Asal Indonesia Bertahan Hidup di Australia saat Corona Menggila
Jayanto Tan, Nadira Farid, dan Budi Bone, pekerja seni asal Indonesia di Australia. (Supplied.)

Pandemi menghilangkan sumber pemasukan terbesarnya

Nadira memahami betul konsekuensi pilihan yang ia ambil, termasuk di saat wabah corona memaksanya tinggal di rumah.

Semua jadwal penampilan musiknya, baik di Melbourne dan Hobart, dibatalkan.

"Sampai bulan Mei sudah batal. Jadwal bulan Juni belum [dibatalkan], sepertinya pihak venue masih mau melihat situasi, berharap di bulan Juni keadaan sudah berubah," kata Nadira.

Akibatnya, Nadira yang kini tinggal di Hobart kehilangan sumber pemasukan terbesarnya.

Cerita Pekerja Seni Asal Indonesia Bertahan Hidup di Australia saat Corona Menggila Photo: Setidaknya 70 persen dari pendapatan Nadira dihasilkannya dari menyanyi. (Supplied: Facebook Nadira and Friends)

 

"Pemasukan saya dari menyanyi itu kira-kira 75 persen dari total pemasukan saya per bulan, jadi memang [pendapatan saya] turun drastis sekarang," tutur Nadira.

Pekerjaannya sebagai perawat casual pun tidak sesibuk yang ia bayangkan, karena sejak pandemi corona, banyak orang yang memilih untuk tidak datang ke rumah sakit kalau memang bukan untuk situasi yang sangat darurat.

Selain itu, karena peraturan larangan terbang dan bepergian di Australia, perawat yang berstatus permanen memilih tidak ke mana-mana dan bekerja dengan normal.

Tiga seniman asal Indonesia di Australia menceritakan bagaimana mereka harus kehilangan sumber pendapatan karena dampak virus corona

Sumber ABC Indonesia
JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News