Cerita Pekerja Seni Asal Indonesia Bertahan Hidup di Australia saat Corona Menggila

Cerita Pekerja Seni Asal Indonesia Bertahan Hidup di Australia saat Corona Menggila
Jayanto Tan, Nadira Farid, dan Budi Bone, pekerja seni asal Indonesia di Australia. (Supplied.)

"Kalau kita mau fokus ke masalah dan tantangan kayaknya memang berat ya, tapi kalau bisa jangan biarkan kesulitan keuangan menghentikan kita."

"Take your time. Saya pikir wajar kita sedih, tapi jangan lama-lama. Dan mungkin jalani saja, kayaknya bisa kok meski mungkin uang kita sekarang terbatas. Toh pengeluaran kita juga berkurang," pungkasnya.

Merelakan uang deposit diminta kembali oleh klien

Keterbatasan dan penyesuaian juga dilakukan pria asal Bali, Budi Bone, yang sudah sepuluh tahun belakangan menjadi musisi penuh waktu di Central Coast, New South Wales, Australia.

Sampai pertengahan Maret 2020, jadwal kegiatannya, baik sebagai pengisi acara reguler di cafe atau 'wedding singer', penuh terisi.

Cerita Pekerja Seni Asal Indonesia Bertahan Hidup di Australia saat Corona Menggila Photo: Budi Bone yang kehilangan pendapatannya sejak bulan Maret 2020, tetapi masih optimistis bisa bekerja dengan metode lain. (Supplied: Budi Bone)

 

"Tapi karena kondisi [pandemi] ini, event di minggu terakhir Maret terpaksa batal," ujar musisi beraliran latin blues ini.

"Sebenarnya sesuai kontrak awal, karena bukan saya yang membatalkan, uang deposit yang sudah dibayarkan hangus," kata Budi yang mensyaratkan pembayaran deposit 50 persen di muka.

Namun kliennya tetap meminta pengembalian uang deposit yang sudah dibayar.

Tiga seniman asal Indonesia di Australia menceritakan bagaimana mereka harus kehilangan sumber pendapatan karena dampak virus corona

Sumber ABC Indonesia
JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News