Cerita Perawat Honorer K2 Menghadapi Pasien Tidak Jujur
Selasa, 21 April 2020 – 13:52 WIB

Ani Andriani (kiri), perawat di UPTD Puskesmas Cijeungjing, Kabupaten Ciamis mengenakan APD hazmat. Foto: Istimewa for JPNN
"APD kami kan seadanya jadi untuk melindungi nakes, konsultasi hanya lewat telepon. Bila tidak sembuh bisa ke puskemas untuk diperiksa lanjut. Nantinya dokter yang putuskan dirujuk ke rumah sakit atau tidak," tandas salah satu pengurus Perkumpulan Hononer K2 Indonesia (PHK2I) di Kabupaten Ciamis ini.
Selama masa pandemi ini, Ani dan para perawat perempuan mendapatkan tambahan tugas menjadi tim gugus penanggulangan COVID-19 daerah.
Selain di puskesmas, perawat berhijab ini juga bertugas di posko terpadu penanggulangan COVID-19. (esy/jpnn)
Ani Andriani, seorang perawat berstatus honorer K2, cerita saat menghadapi pasien tidak jujur soal riwayat perjalanannya, di tengah pendemi virus corona.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
BERITA TERKAIT
- Ketua K2 Palembang Desak Menpan-RB Kaji Ulang Penundaan Pengangkatan CASN
- Honorer K2 Adukan Masalah Rekrutmen PPPK 2024 ke Komnas HAM, Semoga Didengar Prabowo
- Bethsaida Caregivers Awards 2025 Ajang Penghargaan Bagi Dokter dan Perawat
- Usulan Honorer R2/R3 Mengisi DRH PPPK Sudah Masuk, Semoga Jadi Kado Ramadan
- Uhamka Siapkan Tenaga Medis Profesional untuk Kebutuhan Nakes di Arab Saudi
- BKN Minta Instansi Gercep Urus Pemberkasan NIP Peserta Lulus Seleksi ASN