Cerita Pilot Pesawat Tempur, Bangga jadi Elang Khatulistiwa

Sebagai prajurit TNI AU, lanjut dia, memang sudah jadi tuntutan agar mampu melakukan penerbangan dalam kondisi apa pun.
"Latihan terbang malam ini menambah confident (percaya diri) saya,” terang Adi.
Menurut alumnus angkatan pertama SMA Taruna Bumi Khatulistiwa, Kubu Raya ini, manusia memiliki keterbatasan.
Terbang malam membutuhkan konsenterasi tinggi yang dipengaruhi respon otak.
Walhasil, menjaga kesehatan merupakan hal yang terpenting.
"Dulu saya merokok, dan disarankan oleh dokter sebelum terbang agar jangan merokok. Merokok akan menurunkan kadar oksigen yang ada di kepala," bebernya.
Untuk beradaptasi dengan gelapnya malam, di dalam crew room disinari cahaya redup untuk menghindari mata tidak terpapar cahaya terang terlalu lama.
Selain itu, pada saat menuju runway (landasan pacu), jika ada pesawat yang akan mendarat diusahakan untuk tidak melihat lampunya.
PILOT pesawat tempur harus siap siaga terbang kapan saja untuk menjaga kedaulatan NKRI. Ambrosius Junius, Supadio Terbang saat cahaya alam tak mendukung
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu