Cerita Pilot Pesawat Tempur, Bangga jadi Elang Khatulistiwa
Selasa, 06 Desember 2016 – 00:07 WIB
"Jika terpapar cahaya terlalu lama pada saat terbang malam, kita akan seperti buta sesaat. Riskan sekali," jelas Adi.
Ia menerbangkan pesawat tempur Hawk 100/200 dengan kualifikasi instruktur. Adi pun pernah bergabung di Tim Aerobatik Jupiter TNI AU 2012-2013.
Kala itu, ia masih berpangkat Kapten Penerbang. Kini, Adi juga bertugas mengajari penerbang junior.
"Saya berharap ada putra-putri daerah di sini menjadi penerbang tempur, sehingga bisa bergabung di Skadron 1 Elang Khatulistiwa maupun skadron lain yang berada di seluruh Indonesia," tandasnya. (*/sam/jpnn)
PILOT pesawat tempur harus siap siaga terbang kapan saja untuk menjaga kedaulatan NKRI. Ambrosius Junius, Supadio Terbang saat cahaya alam tak mendukung
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408