Cerita Pilu Korban Pencemaran Abu Batu Bara di Marunda, Gatal-Gatal hingga Ganti Mata
Kemudian, cerita mengenaskan menimpa seorang anak yang terpaksa harus mengganti kornea mata dari donor mata.
Hal tersebut bermula pada 2019, saat sang anak yang kerap bermain di RPTRA mengaku matanya sakit dan mengeluarkan air secara terus menerus.
Dia mengucek matanya karena gatal dan diduga kuat partikel halus dari abu batu bara mengenai mata si anak. Matanya kemudian bernanah dan terus mengeluarkan air.
Perawatan mata anak itu dilakukan di RSCM dalam jangka lumayan panjang, sampai akhirnya dokter menyatakan matanya sudah rusak total dan harus donor mata.
Baca Juga: Anak Buah Kombes Gidion Bertemu 3 Begal saat Berpatroli, Ini yang Terjadi
"Baru pada 2021, si anak mendapatkan donor mata. Lama kelamaan si ibu yakin bahwa hal itu karena terpapar abu batu bara di lingkungan tempat tinggalnya,” tuturnya.
Cerita lainnya diungkapkan warga yang tinggal di RW 07, di mana posisi towernya berdekatan dengan pelabuhan Marunda.
Warga tersebut menyatakan bahwa sakit pernapasan kerap dialami oleh keluarganya, begitu pun tetangga lainnya.
Komisioner KPAI Retno Listyarti ungap penderitaan warga Rusun Marunda akibat pencemaran abu batu bara di wilayah itu.
- KPK Dalami Ekspor Batu Bara dari Pemeriksaan Dirjen Bea Cukai
- Rayakan Hari Ibu Bareng Anak, Paula Verhoeven: Rasanya Campur Aduk
- Kasus Suap Seleksi PPPK Batu Bara, 5 Terdakwa Divonis 1 Tahun Penjara
- Sebegini Donasi MSIG Life untuk Makanan Bergizi & Pendidikan Anak Pra-Sejahtera
- Sustain Sebut Peningkatan Pungutan Batu Bara Bisa Dialokasikan untuk Transisi Energi
- Banjir Rob Menggenangi 6 RT di Marunda dan Pluit Jakarta Utara