Cerita Pilu Wanita Divonis Sekarat, Beberapa Hari Sebelum Melahirkan Putranya

Cerita Pilu Wanita Divonis Sekarat, Beberapa Hari Sebelum Melahirkan Putranya
Annie Marston. Foto-foto: birminghammail

"Para dokter mengatakan kepada saya bahwa saya seharusnya tidak pernah hamil karena tumor itu benar-benar menutupi serviks saya," ujar Annie, yang lulusan Universitas Birmingham itu.

"Ini adalah saat yang benar-benar gila ketika kami menyadari, bahwa anak kami adalah sebuah keajaiban," imbuh Annie.

Apa reaksi pertama Annie saat divonis kanker? "Saya hanya bisa bilang 'Apa yang akan terjadi dengan bayi saya? Saya tidak bisa fokus pada kanker, saya berpikir tentang anak saya. Membayangkan ternyata dia telah berbaring di samping tumor selama delapan bulan dan saya khawatir itu bisa membahayakan dirinya," tutur Annie.

Kemoterapi pun mulai dilakoni Annie dua minggu kemudian di Queen Elizabeth Hospital Birmingham. Annie berjuang melawan kanker dengan status sebagai calon ibu.

Dari sebuah hasil diagnosis, tim medis memutuskan untuk memberikan Annie steroid dan memungkinkan paru-paru bayinya lebih mengembang sebelum persalinan. Dan pada tanggal 20 Desember, seorang anak yang indah: Wyatt lahir.

"Itu benar-benar sibuk, di ruang bersalin, dengan semua tim-tim yang berbeda. Namun dia keluar, sehat, menendang dan menjerit. Kami tahu bahwa ia akan menjadi anak tunggal kami dan saya membujuk para dokter untuk membiarkan saya memiliki anestesi lokal sehingga Scott bisa berada di sana dengan saya," kenang Annie.

Pada malam Natal, Annie dan Scott serta tentunya Wyatt, diizinkan pulang untuk merayakan Natal pertama mereka, dan mungkin yang terakhir.

Cerita Pilu Wanita Divonis Sekarat, Beberapa Hari Sebelum Melahirkan Putranya

BISAKAH Anda membayangkan bagaimana perasaan sesorang yang sedang hamil, akan segera melahirkan, namun tiba-tiba divonis sekarat... Annie Marston,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News