Cerita Prabowo tentang Gatotkaca dan Bullying saat Remaja
jpnn.com, SURABAYA - Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto menceritakan masa kanak-kanak dan remajanya. Ternyata, tokoh yang berulang tahun setiap 17 Oktober itu tak terlepas dari perundungan atau bullying.
Berbicara pada acara silaturahmi di Surabaya, Sabtu (22/12), Prabowo mengaku saat kecil selalu dirindukan oleh kakeknya. Menurutnya, sang kakek selalu menyambutnya tarian khas Banyumas.
Selain itu, sang kakek juga sering mencekoki putra begawan ekonomi Soemitro Djodjohadikoesoemo itu dengan cerita tentang Gatotkaca. Prabowo mengaku senang dengan figur dii pewayangan yang terkenal memiliki otot kawat dan tulang besi itu.
"Saya sejak kecil ini didikannya sudah seperti Gatotkaca. Didikan itu diawali dari kakek saya yang setiap datang ke rumah beliau selalu diberi tarian-tarian Gatotkaca," kata Prabowo.
Cerita-cerita dari sang kakek sampai membuat Prabowo punya angan-angan menjadi pendekar. Namun, berbeda dengan realitanya, Prabowo justru menghabiskan masa mudanya dengan penuh bully dari rekan-rekan seusianya.
Dia mengaku postur tubuhnya tidak tinggi besar seperti teman-temannya. Akhirnya Prabowo nekat belajar bela diri ke berbagai daerah, termasuk Banten.
"Jadi, akhirnya saya masuk tentara. Wah, tentara harus membela rakyat. Jadi, begitulah hidup saya," kata Prabowo.(HDR/JPC)
Prabowo Subianto menceritakan masa kanak-kanak dan remajanya. Calon presiden bernomor urut 01 itu mengaku menjadi sosok yang sangat dirindukan kakeknya.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Punya Modal Besar, Sahabat Yoshua Dinilai Bisa Tingkatkan Elektabilitas Calon Kepala Daerah
- Calon PDIP Kalah di SMS, Yoshua: Efek Maruarar Sirait Pindah ke Gerindra
- Gandeng BRIN, Mendes Yandri Yakin Sukses Majukan Desa hingga Tingkatkan GDP Indonesia
- Puluhan Tahun Bereng Prabowo, AKA Yakin Programnya Bersama Ahmad Ali Akan Terealisasi
- Jadi Pilihan Prabowo, Ahmad Ali-AKA Menyambut Kemenangan Besar di Pilkada Sulteng
- KPK Incar Aset Anwar Sadad yang Dibeli Pakai Duit Kasus Korupsi Dana Hibah