Cerita Prajurit TNI AD Rawat Nenek Sebatang Kara di Papua

jpnn.com, JAKARTA - Seorang nenek bernama Sumiyati terpaksa hidup sebatang kara di Jalur 2B, Kampung Sota, Distrik Sota, Kabupaten Merauke, Papua.
Sumiyati hidup sendiri setelah suaminya meninggal karena sakit komplikasi pada 19 Februari 2020.
Untungnya, selama pandemi virus corona ini, anggota Satgas Pamtas Yonif MR 411/Pandawa Kostrad Pos Kout Sota merawatnya sejak Februari sampai Mei 2020.
Sumiyati yang biasa dipanggil Mbah Ompong itu merantau bersama suaminya, Sudono pada 2009 ke Papua dan membuka usaha warung.
Sepeninggal suaminya, kesehatannya mulai terganggu. Dia pun tak memiliki anak atau sanak saudara di daerah perantauan.
Pratu Ali Ahmad Rifa'i bersama empat orang tim kesehatan bergantian merawat Sumiyati. Mereka memandikan, menyuapi, hingga mengajari Sumiyati belajar berjalan. Adapun untuk makanan sehari-harinya mengandalkan bantuan dari tetangga sekitar.
"Kalau enggak ada Pak Tentara, takut," kata Sumiyati dikutip dari YouTube TNI AD, Minggu (21/6).
Pratu Ali dan timnya meminta warga memperhatikan kondisi Sumiyati selepas dia purna tugas. Rencananya, Sumiyati akan diantar kembali ke kampung halamannya di Kediri, Jawa Timur.
Pratu Ali bersama empat orang tim kesehatan bergantian merawat nenek Sumiyati. Memandikan, menyuapi, hingga mengajari Sumiyati belajar jalan.
- Modena Pure Hub Dukung Gerakan Refill & Daur Ulang Plastik di CFD Sudirman
- Apakah Galon Polikarbonat Bisa Sebabkan Kanker? Simak Faktanya
- 60 Influencer Terpilih Jadi Penebar Kebaikan Hijab Tiebymin
- Peradi Tingkatkan Kemampuan Anggota dengan Hadirkan Advokat Luar Negeri
- Paksa Kepala Daerah Ikut Retret, Prabowo Ingin Meniru Rezim Orde Baru
- Pengamat: Retret Kepala Daerah Bukan Demi Kesejahteraan Rakyat, Tetapi Investasi Politik Prabowo