Cerita Praka Nodi, Anak Petani Anggota Paspampres

Cerita Praka Nodi, Anak Petani Anggota Paspampres
Praka Nodi (tengah), anggota Paspamres, bersama dua rekannya bersenjata lengkap, saat kedatangan Presiden Jokowi di lokasi Embung Rawa Sari, Kaltara, Jumat (6/10). Foto: YULIANA WIDHY JANUARTIWI/ RADAR TARAKAN/JPNN.com

Sesuai prinsip seorang prajurit TNI, harus siap ditempatkan di mana saja termasuk mengamankan presiden.

Dari ratusan anggota Paspamres, ia menjadi salah seorang yang ditunjuk bertugas mengawali Presiden Jokowi ke Kaltara.

Itu pertama kalinya dia mengawal orang nomor satu di Indonesia ini ke Kaltara, setelah sekian lama meninggalkan kampung halamannya, Desa Sentaban yang berlokasi jauh di hulu sungai Malinau.

"Yang kedua kalinya saya kemarin kawal bapak ke Kaltim. Kalau ke Kaltara ini yang pertama," ujar pria yang mengaku terakhir kali kembali ke kampung halaman yakni sejak 2006 lalu.

Nodi baru menikah 2016 lalu. Jauh dari keluarga, salah satu risiko dari seorang prajurit TNI.

"Istri di Kutai Barat, orang tua di Malinau. Dan saya tidak bisa setiap saat pulang karena tugas. Harus dijalani dan alhamdulillah istri mendukung," ujar suami dari Desi ini.

Suka dan duka sebagai prajutit mau tak mau harus dihadapi dan dilalui. Dari kurang tidur, dan tetap harus stand by menanti perintah atasan ke manapun presiden akan berkunjung, itu sudah menjadi risiko.

Kiatnya, pengawal harus selalu sehat, rajin berolah raga. Karena harus siap berjaga dua kali 24 jam. Meski demikian, tetap diberlakukan sistem shift.

Praka Nodi tak menyangka bisa sampai ke istana sebagai anggota Paspampres. Rasa bangga tentu ada, terlebih dirinya anak seorang petani.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News