Cerita Presiden Jokowi Tolak Menandatangani Kerja sama di G20, Keren Pak!
"Takut nanti 'dibanned' di sini, di sini. Negara Indonesia ini akan melompat dan akan melakukan sebuah lompatan kalau berani melakukan yang namanya industrialisasi, hilirisasi sumber daya alam," ucapnya.
Presiden Jokowi kembali menegaskan sudah memutuskan untuk menghentikan ekspor bahan mentah dari Indonesia.
"Nikel sudah stop, tahun depan saya incar bauksit, bauksit stop, lalu tembaga stop, tembaga sudah timah stop."
"Semua nilai tambah ada di dalam negeri, semua yang namanya nilai tambah harga dan lapangan kerja ada semuanya di dalam negeri."
"Namun, musuhnya memang negara-maju maju yang biasa barang itu dikirim ke sana," katanya Presiden.
Meski demikian, Presiden Jokowi mengakui ada risiko saat pemerintah memutuskan untuk menyetop ekspor bahan mentah.
"Di WTO kalah, ya tidak apa-apa, tetapi kalau tidak berani mencoba kapan akan melakukan hilirisasi? Kapan stop kirim raw material? Sampai kapan pun Indonesia hanya menjadi negara pengekspor barang mentah," katanya.
Menurut Presiden Jokowi, ketika Indonesia mengekspor barang jadi atau setengah jadi, maka keuntungan yang didapat diperkirakan melonjak hingga 10 kali lipat.
Presiden Jokowi bercerita soal langkahnya menolak menandatangani kerja sama di G20, karena hal ini.
- Menko Airlangga Dorong Kerja Sama dengan Arizona State University, Ini Tujuannya
- Satgas Semikonduktor Indonesia dan Purdue University Teken MoU, Menko Airlangga: Momentum Bersejarah
- Sherpa Indonesia jadi Pemimpin Perundingan Perjalanan Akhir Presidensi G20 Brasil
- Jokowi Seharusnya Tidak Memanfaatkan Prabowo Demi Kepentingan Politik Pribadi
- Indonesia dan Kanada Agendakan Percepatan Kesepakatan Perdagangan ICA-CEPA
- Pelita Air & Ditjen EBTKE Berkolaborasi Wujudkan Bandara Pondok Cabe Ramah Lingkungan