Cerita Proklamasi dari Bandung

Cerita Proklamasi dari Bandung
Merujuk arsipnya, foto sejumlah tentara Sekutu menyimak radio di Bandung ini dipotret pada zaman perang mempertahankan kemerdekaan Indonesia (1945-1949). Foto: Dok. Arsip Nasional Belanda.

Meski RRI resmi berdiri pada 11 September 1945, digadang-gadang inilah kali pertama kata-kata Radio Republik Indonesia disiarkan.

Siaran itu diiringi lagu Degung Ladrak dan Kesenian Lengser. Irama khas Sunda.

Kemudian, Sakti Alamsyah, jurnalis kelahiran Sungai Karang, Sumatera Utara, 27 Januari 1922, membacakan naskah proklamasi.

Sakti Alamsyah:

Di sini radio Bandung. Siaran Radio Republik Indonesia. This is Bandung calling Radio Republic of Indonesia.

Pendengar yang terhormat di seluruh Nusantara bahkan di seluruh dunia, yaitu di mana saja pemancar-pemancar kami ini dapat ditangkap.

Inilah Radio Bandung, siaran Radio Republik Indonesia, dengan pemancar-pemancarnya yang beriak gelombang 109, 45, 31, 25, 20 dan 16 meter yang akan segera menyiarkan naskah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, sesuai dengan apa yang telah diputuskan pagi tadi, yaitu pada tanggal 17 Agustus 1945, jam 10 pagi dalam suatu upacara khidmat di Gedung Pegangsaan Timur 56 Jakarta.

Sidang pendengar, inilah naskah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia itu.

KETEMU harta karun di Bandung. Rekaman suara asli Sakti Alamsjah. Jurnalis legendaris yang membacakan teks proklamasi melalui siaran radio.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News