Cerita Rani, LC Karaoke di Bandung, 4 Bulan Tak Ada Pemasukan
jpnn.com, BANDUNG - Rani, seorang pemandu lagu atau ladies companion alias LC karaoke di Kota Bandung, mengeluh sudah nyaris empat bulan ia kehilangan mata pencarian.
Rani merupakan satu dari sekian banyak pekerja tempat hiburan malam di Kota Bandung yang berunjuk rasa di depan Balai Kota Bandung, Senin (3/8).
Mereka yang bekerja di antaranya di tempat spa, karaoke dan lokasi hiburan lainnya itu menuntut Pemkot Bandung segera menerbitkan izin buka bagi sektor hiburan malam.
“Bukan kami tidak takut Covid-19, tetapi kami lebih takut keluarga kami kelaparan,” bunyi salah satu tulisan baliho yang dibentangkan dalam aksi damai itu.
"Sudah empat bulan tidak kerja, anak butuh makan. Kondisi ini sangat merugikan bagi saya,” ujar Rani seperti dilansir laman Radar Bandung, Senin malam.
Selama pandemi, Rani mengaku, tak ada penghasilan, padahal dia memiliki dua anak usia sekolah dasar yang harus dibiayai.
"Sekarang tidak ada pemasukan sama sekali, saya punya dua anak. Anak pun masih sekolah,” imbuhnya.
Seperti ratusan kawan sekerjanya, Rani berharap Pemkot Bandung kembali membuka tempat hiburan malam.
Para LC karaoke di Bandung bukan tidak takut dengan COVID-19, tetapi mereka lebih khawatir keluarga kelaparan.
- Trump Bikin Gebrakan Hari Pertama, Langsung Teken Keppres agar AS Keluar dari WHO
- Viral Gara-gara Tumpukan Sampah, Pasar Induk Caringin Mulai Berbenah
- Ratusan Lulusan Stikom Bandung Harus Mengulang Kuliah, Bey: Kami Mendukung
- Taman Film Bandung yang Mati Suri Kini Sudah Aktif Lagi, Habiskan Dana Rp 4 Miliar
- Raup Keuntungan Triliunan Rupiah, 7 Penambang Emas Ilegal di Bandung Dibekuk Polisi
- Ketua MPR: DH Run Gairahkan Masyarakat untuk Hidup Sehat