Cerita Ruhut Sitompul Membujuk Jokowi demi Menyenangkan SBY
Mantan bintang sinetron itu pun tak kuasa menolak tawaran Luhut. "Saya kalau dibegitukan terenyuh itu," kata Ruhut.
Walakhir, Ruhut meminta waktu untuk menemui SBY. Tujuanya ialah meminta meminta izin memperkuat tim sukses Jokowi di Pilpres 2014, meski banyak kader PD yang memilih mendukung duet Prabowo Subianto - Hatta Radjasa.
"Oke, tapi saya pamit dulu sama Pak SBY. Ya pamitlah, aku pamit. Pak SBY juga kaget," kata Ruhut.
Politikus kelahiran 24 Maret 1954 itu mengaku masih mengingat persis pembicaraannya dengan SBY jelang Pilpres 2014. Ruhut menuturkan, kala itu SBY menyebut Prabowo-Hatta unggul dari Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla.
"Kata Pak SBY, Pak Prabowo - Pak Hatta Rajasa surveinya di atas 60 (persen) lho, Pak Jokowi masih 30-an (persen)," tutur Ruhut.
Namun, Ruhut lebih percaya pada kata hatinya. "Ini bicara hati, Pak. Hati saya mengatakan nanti yang menang Jokowi," katanya Ruhut merespons pernyataan SBY.
Pesta demokrasi pun dimulai. Ruhut ikut berkecimpung mengampanyekan Jokowi - Jusuf Kalla.
Hal itu membuat kolega ruhut di PD gerah dan meminta SBY memecat politikus nyentrik itu dari dari partai pemenang Pemilu 2009 tersebut.
Ruhut Sitompul mengungkap kisah berseberangan sikap dengan SBY di Pilpres 2014, yang akhirnya dimenangi Jokowi-Jusuf Kalla.
- Budayawan Anggap Jokowi Merusak Peradaban Indonesia, Rakyat Perlu Bergerak
- Demi Prabowo, Feri Mengajak Rakyat Kalahkan 20 Calon Kada yang Didukung Mulyono
- Deddy PDIP: Saya Tersinggung, Pak Prabowo Diperlakukan Seperti Itu di Solo
- Gibran Diduga Mulai Bersiap untuk Pilpres 2029, Indikasi Berani Menelikung Prabowo?
- Besok Pilkada, Ayo Bantu Prabowo Lepas dari Pengaruh Mulyono
- Pakar Politik Menyamakan Jokowi dengan Pembunuh Berdarah Dingin, Ini Sebabnya