Cerita Ruhut Sitompul Membujuk Jokowi demi Menyenangkan SBY

Cerita Ruhut Sitompul Membujuk Jokowi demi Menyenangkan SBY
Politisi PDIP Ruhut Sitompul saat wawancara program Ngompol JPNN.com, Jumat (11/9). Foto: Ricardo/JPNN.com

Namun itu inisiatif pribadi Ruhut demi menyenangkan SBY yang telah menjadi Presiden RI selama dua periode.

"Aku ini hidup di lingkungan orang Jawa. Jadi orang Jawa itu selalu bahasa tubuh. Enggak pernah mau memerintah, menyuruh, pengertian kita," ucap Ruhut.

Singkatnya, inisiatif Ruhut membujuk Jokowi itu didasari adanya keinginan SBY agar Presiden Ketujuh RI itu menghadiri Kongres IV Partai Demokrat.

Jelang pembukaan Kongres V PD, Ruhut berkesempatan datang terlebih dahulu dan bertemu dengan SBY, Ibu Ani Yudhoyono, serta Pramono Edhie di Shangri-La Hotel.

"Sambil persiapan di Shangri-La, ngobrol-ngobrol tahunya... Bapak (SBY, red) itu enggak suruh saya, dia cuma bilang, 'aduh bagaimana ya, Pak Jokowi enggak bisa datang. Presiden nanti diwakili Pak Jusuf Kalla'," tutur Ruhut mengutip SBY.

Saat itulah Tuhut berinisiatif melobi Jokowi.  "Inisiatif sayalah. Rupanya Bapak (SBY, red) ini kepengin Pak Jokowi datang. Karena ada keluar omongan dia dulu, kalau dia datang, saya akan kasih panggung buat dia. Saya hanya bicara sebentar sudah itu kasih ke Pak Jokowi," lanjut Ruhut.

Untuk membujuk Jokowi, awalnya Ruhut menelepon Luhut yang sudah menhadi kepala Kantor Staf Presiden. Saat itu Luhut ada di Jakarta, sedangkan Presiden Jokowi dalam kunjungan kerja di Papua Nugini.

Luhut lantas menghubungi Tedjo Edhy Purdijatno yang kala itu sebagai Menko Polhukam dan ikut mendampingi Presiden Jokowi mengunjungi negeri di sebelah timur Papua tersebut.

Ruhut Sitompul mengungkap kisah berseberangan sikap dengan SBY di Pilpres 2014, yang akhirnya dimenangi Jokowi-Jusuf Kalla.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News