Cerita Rumiati, Mempertaruhkan Nyawa Demi ke Sekolah

jpnn.com, BOGOR - Rumiati (14), siswi SMP Negeri 2 Sukamakmur Jonggol Kabupaten Bogor harus mempertaruhkan nyawannya setiap hari, menerjang sungai agar bisa sampai ke rumah usai pulang sekolah.
Seluruh pakaian yang dia kenakan basah. Di tepi sungai, Rus, sapaannya, menunggu orang yang lebih dewasa menyeberang.
Satu persatu batu berhasil dia loncati. Sampai di tengah sungai, Rus sempat panik karena ketinggian air semakin dalam. Tak berselang lama, sejumlah warga menolongnya saat di tengah sungai.
“Iya atuh mau bagaimana, kalau ke sana (jembatan lain, red) mah jauh,” ucapnya saat di wawancara di tepi sungai. Wajahnya sedikit tegang, namun mencair setelah teman sebayanya tertawa.
Perjuangan Rus ini adalah sisi lain kehidupannya sebagai warga di Kampung Bojong, Desa Sukajaya, Kecamatan Jonggol. Rus mengatakan, warga yang tidak memiliki kendaraan harus berjalan kaki menyeberang sungai.
Dia rela menyeberang sungai, karena untuk ke jembatan gantung terdekat harus menempuh jarak lebih dari tujuh kilometer. “Kalau menyeberang sungai paling sepuluh menit sudah sampai sekolah,” ucapnya.
Bupati Bogor Ade Yasin mengaku sudah mengetahui kondisi warganya di sana. Dia berjanji bakal menindak lanjuti masalah tersebut. Pihaknya bakal memerintahkan anak buahnya untuk mengecek lokasi tersebut. “Pemerintah saya konsen juga pembangunan jembatan. Ada dua jembatan yang kami resmikan menggunakan CSR, satu jembatan bahkan sudah diresmikan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dusun Kampung Bojong Yudi Tunggul menjelaskan, menyeberang sungai sudah menjadi kebiasaan warga. Walau dianggap menantang maut, namun tak ada pilihan lagi. Sebab, warga harus memutar jauh ketika hendak ke pasar, puskesmas, dan ke sekolah.
Rumiati rela menyeberang sungai dengan arus deras itu, karena untuk ke jembatan gantung terdekat harus menempuh jarak lebih dari tujuh kilometer.
- Menjelang Arus Mudik Lebaran, BPH Migas Tegaskan Ketersediaan BBM di Wilayah Bogor Aman
- Begini Langkah Nyata PTPN I Dalam Mendukung Pelestarian Alam di Bogor
- Satpol PP Jabar Ungkap Tantangan Membongkar Hibisc Fantasy Puncak Bogor
- Kronologi Penerbitan Izin Hibisc Fantasy Puncak, Jaswita Kacau
- Polemik Hibisc Fantasy Puncak yang Dibongkar Dedi Mulyadi, Jaswita Buka Suara
- Soal Banjir, Adian PDIP Sarankan Kepala Daerah Jakarta, Bogor, dan Bekasi Ketemu